23. Talk

1.2K 188 9
                                    


Jennie memandang Chaeyoung yang tengah bermain game bersama Tzuyu di ruang tamu pemilik gadis Taiwan itu.

Saat siang tadi Tzuyu kembali ke cafe, Tzuyu mengajak Chaeyoung untuk ke apartemennya juga. Tzuyu mengajak bertujuan agar tak terjadinya kecanggungan antara dirinya dan Sana.

Sana datang meletakkan dua gelas teh di atas meja pantry dan duduk di samping Jennie, "Lo gak papa?" Tanya Sana.

Jennie menoleh dan mengangguk, mengangkat segelas teh di meja dan meminumnya perahan.

"Gak papa sih cuman lagi bingung aja." Jennie dengan cepat menaruh gelasnya dan mendekat pada Sana.

"Lisa sama Jisoo bentar lagi mau nikah. Jisoo udah minta gue buat ajak Chaeyoung ke nikahannya dia." Keluh Jennie dengan suara pelannya takut takut Chaeyoung mendengarnya.

"Loh? Tetap nikah?" Sana bertanya dengan terkejut.

Jennie menganggukkan kepalanya, "Makanya gue bingung. Sebut nama Lisa aja, Chaeyoung udah marah banget. Gimana mau ngajak?"

"Gak perlu ngajak aku." Jennie dan Sana sama sama menegak terkejut, mereka berdiri dan berbalik menghadap Chaeyoung.

Aura Chaeyoung terlihat berbeda, Dingin.

Chaeyoung menghela nafas panjang dan menatap Jennie, "Kalau kamu cuman mau ngungkit masalah itu terus..." Chaeyoung menelan salivanya susah payah ketika melihat tatapan sendu Jennie.

"Jangan harapin apapun dari aku termasuk suka—"

"Oke oke, fine. Aku gak akan ajak kamu kesana." Jennie segera memeluk pinggang Chaeyoung dengan erat, gadis itu sangat takut kehilangan Chaeyoung.

"Chaeng..." Sana menatap Chaeyoung tak percaya, apa yang baru saja gadis itu ancam kepada Jennie? Bukankah itu terlalu kejam?

"Bukannya... Itu udah keterlaluan banget ya?" Tzuyu bergabung, gadis tinggi itu menarik tubuh Chaeyoung menghadapnya.

"Keterlaluan dari mananya? Jelas jelas kak Jisoo tuh gak mikir! Ngapain tetep nikah sama sampah kayak dia!"

"Chaeyoung!"

"Tzu, udah!" Jennie berdiri di hadapan Chaeyoung dan memundurkan perlahan Tzuyu.

Tzuyu mendengus remeh dan menyingkir dari hadapan Jennie, "mendingan Lo pulang deh." Tzuyu menyuruh dengan nada suara yang dingin.

"Tzuyu. ."

"Enggak, aku gak ngusir. Tapi si bodoh ini... Perlu tenangin dirinya buat berfikir dan gak egois jadi manusia." Sela Tzuyu dengan cepat, tersenyum tipis kepada Sana lalu berganti menatap Chaeyoung dengan dingin.

Jennie menggeleng dengan cepat, menggenggam tangan Chaeyoung yang terkepal erat, "Kita pergi." Jennie segera menarik Chaeyoung keluar dari apartemen Tzuyu meninggalkan Sana dan Tzuyu.

Tzuyu terduduk dan mengusak rambutnya frustasi, niatnya ingin suasana malam ini bahagia dan mereka bersenang senang. Tapi hanya karena pernikahan itu di ungkit, semuanya berantakan.

Sana mendekati Tzuyu dan duduk di sebelahnya. Ia dengan perlahan mengusap pundak Tzuyu dengan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang tangan Tzuyu yang terletak di atas paha gadis itu.

Tzuyu menghela nafas dan membalas genggaman tangan Sana, "Lisa emang sampah tapi setiap orang bisa berubah. Saya yakin, Lisa beneran mau Jisoo jadi pasangan hidupnya. Bukan buat pamer ke Jennie atau jadiin Jisoo senjata move on-nya dia."

Sana hanya tersenyum dan mengangguk pada Tzuyu, di moment ini. Sana lebih mempercayai Tzuyu.

[Waiter]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang