10. Drama

1.3K 252 28
                                    


"Sekarang kita ngapain?"

"Kita? Bukan kita, tapi Lo. Sekarang lo harus ngapain?"

Jennie cemberut saat Chaeyoung menegurnya dengan kesal. Chaeyoung sebenarnya sudah berkali kali menyuruh Jennie pulang sebelum badai datang tapi gadis itu kekeh tetap ikut ke rumah Chaeyoung memastikan gadis itu benar benar pulang namun sayangnya saat sudah di sana, badai pun tiba. Membuat Jennie harus terjebak di rumah Chaeyoung.

Sebenarnya, Jennie begitu berterima kasih pada Tuhan karena telah menurunkan badai salju saat ia sampai di rumah Chaeyoung. Ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Chaeyoung sekarang.

"Ya udah masuk!" Jennie menoleh saat Chaeyoung menyuruhnya masuk ke dalam rumahnya.

Jennie masuk ke dalam rumah kecil Chaeyoung, Chaeyoung menutup pintu rumahnya lalu melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak di ikuti oleh Jennie.

"Duduk sana!" Chaeyoung kembali menyuruh Jennie, Jennie bertindak seperti orang penurut. Gadis itu mengangguk dan duduk di meja makan.

Chaeyoung mendekati rak atas dan membukanya, mengambil dua cup ramen. Jennie hanya memerhatikan gadis jangkung itu hingga Chaeyoung datang dan menghidangkan cup ramen itu.

"Buat aku?"

Chaeyoung melirik Jennie, "Harus banget nanya?"

Jennie membungkam mulutnya dan mengambil cup ramen pemberian Chaeyoung dan memakannya. Chaeyoung ikut duduk di hadapan Jennie dan memakan ramennya.

Tak ada saling berbicara mereka hanya sibuk memakan ramen itu hingga selesai. Chaeyoung mengambil cup ramen milik Jennie dan membawanya. Membuang kuah ramen tersebut ke wastafel lalu membuang tempatnya ke tempat sampah.

Chaeyoung menegak, celingak celinguk melihat keluar jendela. Tak ada tanda tanda ingin berhenti, malahan badai semakin menjadi jadi.

"Gak mungkin gue nyuruh dia pulang..." Gumam Chaeyoung iba.

"Kalau gitu, aku harus nginep disini dong?" Chaeyoung tersentak gadis itu menoleh ke samping melihat Jennie.

"Boleh minjem Hoodie gak? Aku kedinginan." Ucap Jennie, pakaian jadi lembab karena salju.

Chaeyoung hanya diam dan melewati Jennie, Jennie mengekori Chaeyoung sampai masuk ke dalam kamar bernuansa abu abu itu.

Chaeyoung membuka lemarinya dan mencari Hoodienya yang lebih tebal. Setelah menemukannya, ia menghampiri Jennie yang sedang melihat foto semasa kecilnya bersama kedua orang tuanya.

"Ini kamu? Lucu banget." Ucap Jennie terkekeh kecil.

"Ck! sana ganti baju, Gue kagak mau ya repot ngurusin orang sakit nantinya." Ucap Chaeyoung lalu keluar dari kamarnya meninggalkan Jennie yang telah memegang Hoodie pink milik Chaeyoung.

Jennie dengan cepat mengganti pakaiannya dengan Hoodie pink Chaeyoung, hoodie itu keliatan besar di tubuh mungil Jennie hingga tangan gadis itu hilang.

Jennie berkacak pinggang menatap dirinya di cermin, "Gue kurangnya apa coba? Gue cantik, gue kaya, gue imut, hati gue buat dia, masa dia nolak gue sih?" Gumam Jennie seorang diri lalu keluar dari kamar Chaeyoung.

Bertemu dengan gadis itu yang sedang duduk di ruang tengah dengan jajanan cemilan di tangannya.

Jennie ikut duduk di samping gadis jangkung itu, ia sedang menonton berita malam. Memantau kondisi malam ini hingga pagi nanti bagaimana.

"Boleh minta gak?" Chaeyoung tersadar dari dunia kefokusannya dan menoleh ke samping, ada Jennie yang tergiur akan cemilan yang ia pegang.

Chaeyoung memberikan cemilan itu pada Jennie lalu berdiri mengambil cemilan baru. Saat ia kembali, ia mengerutkan keningnya bingung karena siarannya telah berganti dengan drama.

"Ngapain di alih? Gue mau nonton berita cuaca malam ini." Tegur Chaeyoung.

"Bisa di liat besok pagi, aku mau nonton drama kesukaanku dulu." Ucap Jenie terfokus melihat drama tontonannya.

Chaeyoung memutar malas matanya, akhirnya gadis itu ikut menonton drama kesukaan Jennie itu.

"Dia udah tiga tahun suka sama cowo itu tapi cowo itu gak perduli sama dia. Tapi sekarang, dia suka sama si cewe, kayak melebihi si cewe deh. Sayangnya sih, temennya ikutan suka sama si cewe pembawa berita cuaca itu. Cowo yang si cewe suka sebenarnya di awal ngejodohin si cewe sama temennya tapi dia sadar gak bisa relain si cewe. Jadi, mereka berdua minta si cewe buat tinggal bareng mereka selama sebulan dan nentuin siapa yang bakal si cewe pilih." Oceh Jennie menjelaskan sinopsis drama itu pada Chaeyoung.

"Terus dia milih siapa?" Tanya Chaeyoung mulai penasaran.

"Cowo dingin itu." Jawab Jennie tersenyum saat melihat adegan romansa antara lelaki dingin itu dan gadis pembawa berita cuaca itu.

"Kenapa?" Chaeyoung menoleh kepada Jennie.

Jennie ikut menoleh pada Chaeyoung, "Si cewe kan udah suka sama si cowo dingin itu 3 tahun. Hati dia lebih milih cowo itu walaupun perlakuan temen cowo dingin itu lebih manis dari pada si cowo dingin tapi ya dia tetap milih si cowo dingin." Jelas Jennie kembali.

Chaeyoung mengangguk mengerti dan menoleh kembali ke arah Televisi. Gadis itu menelan salivanya saat melihat kedua pasangan di drama itu tengah bercumbu.

"Kayak aku yang suka banget sama kamu." Chaeyoung lagi menoleh pada Jennie yang menatapnya dengan tatapan cinta.

"Ha?"

"Dia udah suka si cowo tiga tahun lamanya dan baru dapat balasannya cintanya sekarang... Kalau gitu, aku harus nunggu tiga tahun juga kah biar kamu balas perasaan aku?" Entah kenapa suasana mendadak menjadi serius bahkan kedua mata Jennie sampai berkaca kaca.

"Ngelepasin orang yang kamu cintai sejak dulu itu emang sulit tapi kamu harus coba relain. Hati dia bukan buat kamu tapi buat Lisa. Kalian tuh hampir sama kayak yang di drama ini, kamu sebagai teman Lisa, Lisa si cowo dingin dan Jisoo si cewe yang di rebutin." Tutur Jennie lembut.

Chaeyoung memalingkan wajahnya dari Jennie dan menghela nafas panjang, rasa sesak itu lagi lagi kembali. Chaeyoung tak suka topik pembicaraannya.

"Tapi aku disini, aku gak boong kalau aku suka sama kamu." Timpal Jennie lagi.

Jennie menarik dagu Chaeyoung pelan agar Chaeyoung menatap kedua matanya, "Aku gak ragu dan gak main main, aku beneran suka sama kamu. Tiga tahun? Gak papa, lebih juga gak papa. Aku bakal nungguin kamu buat balas perasaan aku." Ungkapnya sungguh sungguh.

"Jen... Itu cuman drama."

"Semua orang punya kisah drama masing-masing, Chaeng. Dunia emang penuh dengan drama dan gak mungkin drama kayak gitu gak ada di dunia nyata." Tukas Jennie.

Kedua mata Chaeyoung bergetar, gadis itu sedikit menunduk tak sanggup melihat kedua mata Jennie.

"I love you, Hyun Chaeyoung." Bisik Jennie pelan.

Kedua tangannya perlahan menangkup kedua pipi Chaeyoung dan mengangkatnya, Jennie ingin maju tapi mendadak ia ragu.

"Just do anything..." Jennie mengerutkan keningnya bingung.

"Do anything what you want... Biar aku bisa lupa pernah cinta sama kak Ji." Ucap Chaeyoung, gadis jangkung itu yang bergerak maju lebih dulu mencium bibir Jennie.

Jennie tentu terkejut dengan tindakan dari Chaeyoung tapi gadis itu tak akan menghindar dari tindakan Chaeyoung. Chaeyoung menarik pinggang Jennie untuk duduk di pangkuannya. Jennie refleks mengalungkan lengannya di leher Chaeyoung.

Langkah selanjutnya yang Jennie lakukan hanya mengambil perasaan Chaeyoung dari Jisoo, membuat gadis jangkung ini mencintainya melebihi ia mencintai Jisoo.

[To be continued]

Nama dramanya jealousy incarnate.

WAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang