DANAR
Keesokan harinya, teaser tentang acara pernikahan kami di MonoTV keluar di iklan sinetron yang ditayangkan pada jam utama alias prime time. Kebetulan Ella yang menyaksikannya langsung mengirim pesan kepada Nira agar kami menontonnya. Aku dan Nira melongo sesaat, lalu terbahak melihat hasil kerjaan editor yang membuat kami ekstra romantis dan tidak mirip kebiasaan kami sehari-hari.
Nira nyengir melihatku. "Tumben banget Mas Danar bisa ketawa lepas kayak tadi."
Aku mengatur napasku yang terengah-engah. "Habisnya absurd sekali. Ditambah kenyataan bahwa ini rencana tak masuk akal dari Sang Ibu Ratu Alline Rahadi, semuanya jadi terasa konyol." Kemudian aku balas menatap wajah Nira yang masih memerah karena tawanya, lalu mengulurkan tanganku untuk menyingkirkan anak rambut di dahinya. "Setidaknya kamu bisa ketawa seperti ini, aku sangat senang."
Nira tersenyum salah tingkah. "Aku juga nggak nyangka hasilnya selucu itu."
Aku masih menatapnya, antara ingin menciumnya tapi merasa ini bukan momen yang tepat. Sayangnya, terpaksa kuurungkan niatku karena mendengar teriakan dari alat penyadap yang kupasang di rumah Alline.
Itu suara Danang.
"Nir, sepertinya Danang sudah nonton teaser kita. Aku akan dengarkan dulu. Kalau kamu nggak mau ikutan, nggak apa-apa."
"Asal ada Mas Danar ... kurasa aku bisa tahan ...."
"Baiklah, tapi kalau traumamu kambuh lagi, segera beritahu aku, ya. Aku bisa dengarkan lain kali karena ini direkam."
Nira mengangguk.
Aku memasang earphone untuk mendengarkan percakapan Danang dan Alline dengan saksama. Sepasang earphone lain kuserahkan kepada Nira.
"ANNA! JADI INI YANG LU RENCANAIN, HAH? SI BODOH ITU AKAN MENIKAH DENGAN CINTAKU?"
PRANG!
Suara pecah suatu benda -- mungkin vas bunga atau guci pajangan -- menyusul teriakan murka Danang terhadap Alline yang dipanggilnya Anna.
"Kamu harus bangun dari halumu dan sadar dengan realita, Sayangku. Nira sudah memilih Danar, dan hanya aku yang tulus mencintaimu." Alline terdengar masih bisa mengontrol emosinya.
"GUE NGGAK MAU CINTA LU! GUE MAUNYA NIRA!"
"Danang, Priaku yang paling tampan, kamu pasti bisa melalui semua ini."
"Lepasin gue! Gue harus ketemu Nira!"
Spontan aku bergidik, lalu mendekap Nira erat. Nira sedang mengatur napasnya sambil memejamkan mata.
"Nira, Sayang, kamu aman. Ada aku di sini," bisikku lembut sambil mengecup pipinya. "Mau kumatikan?"
Nira menggeleng. "Aku masih penasaran."
"Baiklah." Aku tidak melepas Nira dari dekapanku.
"Danang, lihat mataku. Lihat mataku ...."
CLING!
Suara Alline bercampur dengan bunyi logam beradu dengan logam. Jangan-jangan Danang sedang diborgol?
"Mmhhh!" Suara erangan bercampur kecupan membuat otakku memikirkan hal yang tidak-tidak.
Benar-benar pasangan gila.
Selama beberapa saat, teriakan-teriakan itu berhenti. Sepertinya Alline berhasil menjalankan rencananya -- katanya bercinta dengan Danang yang sedang murka sangat menarik. Aku sama sekali tidak mau membayangkannya. Kukecilkan volume suara dari earphone-ku, lalu kuganti dengan earpiece yang terhubung dengan Arjuna dan beberapa agen Penumbra lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embracing Dawn (T) | ✓
Romance[LOVE ACTION UNIVERSE #2] DAFTAR PENDEK THE WATTYS 2021 READING LIST WATTPAD ROMANCE ID - Dangerous Love DESEMBER 2021 (BUKAN KARYA PLAGIAT) Walau ini bukanlah pertemuan pertama mereka, tapi masing-masing mulai menyadari bahwa satu-satunya jalan un...