〖Bagian Ketiga〗

16.6K 1.7K 65
                                    

Happy reading...

Seperti hari-hari sebelumnya. Haechan menjalani rutinitasnya seperti mandi, bersiap, sarapan dan pergi kesekolah. Tapi kali ini berbeda, wajahnya terlihat pucat. Sesekali ia meringis saat merasakan nyeri pada bagian punggung nya.

"Ssshh sakit sekali. Makin hari aku semakin pucat,ah mungkin aku kekurangan darah" Monolognya saat bercermin.

Matanya melirik kalender di atas meja belajarnya.

"Ah hari ini ulang tahun kak Dery. Apa yang harus ku bawa? Bunga? Tidak buruk" Monolognya lagi

Setelah itu ia pun keluar dari kamarnya untuk sarapan. Di meja makan sudah ada sang ayah yang tengah sibuk dengan laptop kerja nya dan ada beberapa map di sebelah nya.

'Dasar workaholic, kapan pria tua ini akan beristirahat'

"Ayah" Panggil Haechan

"Hm?" Tanya nya dengan deheman

"Pulang sekolah nanti Haechan ada kelas tambahan jadi Haechan akan pulang telat" Bohong. Itu sebuah kebohongan. Kenapa? Karena Haechan di larang menemui sang kakak dan ibunya oleh Johnny

"Baiklah, tapi setelah selesai jangan pergi keluyuran" Balas sang ayah

"Iya ayah. Haechan selesai, Haechan berangkat dulu yah" Pamit nya

Haechan pun berangkat ke sekolah dengan supir pribadinya. Johnny memandangi putranya yang sudah hilang di balik pintu lalu kembali menatap laptopnya. Setelahnya ia pun bersiap pergi ke perusahaannya.

Ia mengambil jas dan kunci mobilnya. Setelahnya ia pergi meninggalkan rumah, pagi ini dia ada rapat direksi jadi ia harus cepat.

.

.

.

Setelah sampai di perusahaannya ia memasuki gedung tinggi itu dengan tatapan dingin dan wajah datar. Sebelum Ten meninggal, Johnny adalah sosok atasan yang sangat ramah, murah senyum dan senang membantu karyawannya jika ada kendala. Tapi setelah meninggal nya Ten, Johnny berubah menjadi sosok yang menyeramkan. Wajah datar dan tatapan tajam selalu ia tunjukan, bahkan ia menjadi sosok yang mudah marah. Johnny adalah orang yang perfeksionis, apapun itu harus benar dan sempurna jika tidak dia akan marah besar dan tidak segan-segan memecat karyawan yang membuat kesalahan.

Johnny memasuki ruangannya namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang duduk di atas singgasana nya.

"Hai John, lama tak bertemu" Tanya seseorang itu.

"Yuta menyingkir dari kursi ku atau ku tendang kepala mu" Ancam Johnny

"Calm down dude" Ucap Yuta

Ya, dia Na Yuta sahabat Johnny sejak SMA. Yuta adalah orang yang berasal dari Jepang dan menetap di Korea, Yuta seorang dokter psikolog.

"Ada perlu apa kau kemari?" Tanya Johnny setelah menduduki kursi kebesaran nya

"Sekedar main saja. Aku bosan di rumah sakit tidak ada yang menarik. Ah ya bagaimana kabar Haechan?" Tanya Yuta

"Alasan, katakan saja jika kau ingin bolos kerja. Haechan baik" Jawab Johnny

"Kau masih suka memukulnya?" Tanya Yuta lagi

"Bukan urusan mu"

Yuta menghela nafasnya. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabat nya yang satu ini.

"Sampai kapan?"

"Apa?" Johnny tidak mengerti

"Sampai kapan kau keras pada Haechan. Dengar John, Haechan memerlukan kasih sayang apa lagi di keadaannya yang sekarang. Bagi anak seusianya dia udah merasakan rasanya kehilangan, dan itu tidak mudah. Dan kau malah membuatnya semakin menderita" Jelas Yuta. Johnny hanya terdiam, tatapannya memandang lurus pada laptop nya.

PERFECT 〖MarkHyuck〗✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang