Happy Reading...
3 minggu kemudian
Setelah tiga minggu di rawat di rumah sakit akhirnya Haechan bisa kembali pulang, sebenarnya Doyoung sempat melarang karena keadaan Haechan yang masih belum sembuh total, tapi Haechan sudah memaksa ingin pulang.
Malam itu Haechan duduk di tengah-tengah kasurnya, ia duduk dengan menekuk kakinya dan memeluk lututunya, dia salah satu tangan nya ia menggenggam sebuah surat yang siang tadi di berikan oleh Doyoung sebelum Haechan pulang.
Haechan kembali menatap kertas putih itu tanpa ekspresi. Ia pikir penderitaan nya hanya sebatas ia di siksa oleh ayahnya dan di bully di sekolah, ternyata dia salah. Penderitaan nya kini bertambah.
Surat Diagnosis Pasien
Internasional Seoul Hospitals_____________________________________
Nama: Seo Haechan
Umur: 17 tahun
Diagnosa: Aritmia stadium 2
Ya, Haechan di diagnosis memiliki penyakit Aritmia stadium dua. Ini terjadi karena impuls listrik pada jantung Haechan mengalami kerusakan dan ini di sebabkan oleh kecelakaan yang pernah di alami oleh Haechan 4 tahun yang lalu. Sebenarnya saat kecelakaan impuls listrik nya hanya mengalami kerusakan kecil tapi karena Haechan selalu mendapat kekerasan dari ayah dan orang-orang yang membully nya membuat kerusakan itu semakin parah dan mengakibatkan jalan kerja dari impuls listrik itu menjadi terhambat.
"Inikah alasan kenapa aku sering merasakan jantung ku berdetak lebih cepat dari biasanya padahal aku tidak melakukan apa-apa?" gumam nya
"Hidupku benar-benar menyedihkan" gumam nya lagi. Ia kembali merenung sambil menatap langit malam melalui pintu kaca balkon miliknya.
Klek..
Terdengar suara gagang pintu yang di putar membuat Haechan dengan cepat menyembunyikan surat itu di bawah bantalnya. Dan terlihat sosok tinggi ayahnya.
"Ada apa ayah?" tanya Haechan
"Besok kau harus sekolah, sudah cukup tiga minggu kau bersantai. Dan jangan membuat masalah apa lagi merepotkan orang lain. Ingat itu" peringat Johnny pada Haechan
"Iya ayah, aku akan mengingat nya" jawab Haechan lalu mulai membaringkan tubuh nya memunggungi Johnny yang masih berdiri di ambang pintu kamar Haechan.
Haechan kembali berbalik dan ayahnya masih berada di sana, "a- euum.. Ah tidak jadi selamat malam ayah" lalu kembali membalikkan tubuhnya.
'Haechan menyayangi mu yah'
Johnny hanya diam, dia pun kembali menutup pintu kamar putranya. Ia menatap pintu bercat putih yang di penuhi oleh lukisan-lukisan yang dulu pernah Haechan buat bersama dirinya sebelum kecelakaan itu terjadi.
Pintu itu di penuhi gambar-gambar lucu yang Haechan buat, ia juga menuliskan nama dirinya, Ten dan juga Hendery di pintu itu. Tanpa sadar air matanya menetes, membasahi pipi yang semakin hari semakin tirus, menggenggam erat gagang pintu itu dan tangan satunya ia gunakan untuk memukul dadanya yang terasa sangat sesak.
"Maafkan aku..."
.
.
.
Keesokan paginya, Haechan terbangun dari tidurnya karena terganggu dengan suara alarm dari jam digital di atas nakas. Haechan mengambil posisi duduk, ia mengusap matanya dan sedikit menguap. Setelah di rasa kesadaran nya mulai terkumpul, Haechan menyibak selimut nya dan beranjak menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT 〖MarkHyuck〗✔
Fanfiction[TAMAT] Perfect, a word that never seemed to be directed at me. But, I'm also part of the world right? Then why is it like the perfect word that never existed, happiness never comes? "I'm not perfect.." -Haechan " No you're perfect for me" -Mark w...