Happy Reading...
Pagi yang cerah, hari ini Johnny mengambil cuti dan tidak ingin di ganggu oleh meeting atau apapun itu yang berhubungan dengan kantor. Johnny ingin menghabiskan waktu bersama Haechan.
"Ayah? Tidak pergi bekerja?" tanya Haechan saat menyadari ayahnya datang ke kamar rawatnya
"Tidak, khusus untuk hari ini ayah akan memberikan seluruh waktu ayah untuk mu. Tidak ada lagi berkas, meeting dan semua yang berbau perusahaan" jelas Johnny
"Benarkah?! Terimakasih ayah!" pekik Haechan semangat
"Kau sudah sarapan?" tanya Johnny duduk di sebelah ranjang Haechan
"Tidak mau! Makanan rumah sakit hambar, Haechan tidak suka!" ucap Haechan
"Kenapa tidak suka? Kau masih belum boleh makan makanan yang berat bear, apa lagi yang banyak penyedap rasanya" ucap Johnny
"Tidak mau ayaah! Aku ingin samgyetang" pinta Haechan
"Tidak, tidak ada samgyetang. Lebih baik kau sarapan dengan makanan buatan ayah, setidaknya tidak sehambar makanan rumah sakit" bantah Johnny
"Tapi ayah-"
"Haechan"
"Baik ayah" akhirnya Haechan menyerah
Haechan pun makan masakan ayahnya dengan cara di suapi oleh Johnny. Sesekali mereka akan mengobrol sambil bercanda.
"Kak echan!" Tiba-tiba terdengar suara pekikan seorang anak kecil
"Eoh Jihyuk! Kemari" panggil Haechan
Ternyata anak kecil itu adalah Jihyuk, anak kecil yang sempat Haechan temui beberapa bulan lalu. Dan di temani dengan sang bibi.
"Jihyuk jangan berteriak, maafkan ponakan saya tuan" ucap bibi Jihyuk pada Johnny merasa tidak enak hati
"Tidak apa-apa nyonya" balas Johnny
Suasana kamar itu terasa ramai karena celotehan menggemaskan dari bocah itu. Jihyuk masih di rawat disini, tapi ia masih bersemangat dan yakin bahwa dirinya bisa sembuh.
.
.
.
Siang ini Haechan sedang berada di taman rumah sakit, ia di temani oleh Mark. Haechan duduk di kursi roda dengan tiang infus yang tertancap. Johnny sedang pulang ke apartemen nya, ia ingin memasak untuk makan siang Haechan.
Mark mendorong perlahan kursi roda Haechan, melewati pasien dan perawat lain. Lalu berhenti di sebuah bangku dekat pohon besar, Haechan berada tepat di sebelah bangku tersebut dan Mark duduk di baku itu.
"Paman Johnny sudah memberitahu ku soal kau ingin pergi ke pasar malam. Kau benar-benar ingin pergi? Kondisi mu masih belum membaik Haechan" ucap Mark khawatir pada Haechan
"Tentu saja aku yakin! Dan kak Doyoung sudah memberikan izin, dan dia pun ikut bersama kita" jawab Haechan
Mark tersenyum, ia menggengam tangan Haechan yang berada pangkuannya, mengelus nya pelan.
"Aku senang melihat mu kembali ceria dan bersemangat seperti ini" ucap Mark menatap Haechan dari samping dan begitupun Haechan
"Dan aku juga senang, kau masih mau berada disisi ku walaupun keadaan ku seperti ini" ucap Haechan ikut tersenyum tipis
Mark mendekatkan dirinya pada Haechan, mengikis jarak antara mereka. Haechan memejamkan matanya, begitupun dengan Mark, ia sedikit memiringkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT 〖MarkHyuck〗✔
Fanfiction[TAMAT] Perfect, a word that never seemed to be directed at me. But, I'm also part of the world right? Then why is it like the perfect word that never existed, happiness never comes? "I'm not perfect.." -Haechan " No you're perfect for me" -Mark w...