Happy Reading...
"Aku membenci mu ayah" Haechan pergi dari sana dan meniki tangga menuju kamarnya.
"Haechan ayah belum selesai bicara!" teriak Johnny memanggil Haechan
BRAK!
Haechan membanting pintu kamarnya dengan keras, persetan dengan pintu yang rusak. Johnny memandang tangga yang baru saja di lewati Haechan, tatapannya berubah sendu.
"Aku kecewa padamu Johnny"
Suara itu. Suara itu terdengar seperti suara Ten, Johnny mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru rumah namun tidak ada siapa-siapa, hanya ada dirinya.
"Maafkan aku Ten..maafkan aku.." lirih Johnny
Johnny mengeluarkan ponsel nya, ia ingin menghubungi seseorang dan menceritakan semuanya.
"Yuta, bisa kita bertemu? Aku membutuhkan mu" ucap Johnny lemah
"Tentu, kita bertemu di kedai tteokbokki dekat rumahku" jawab Yuta di seberang sana
Johnny menutup sambungan telpon nya dengan Yuta, lalu mengambil kunci motor yang tergantung dekat pintu masuk.
.
.
.
Tak..
"Minumlah, aku traktir" ucap Yuta meletakkan satu kaleng bir di atas meja bundar
"Terimakasih" jawab Johnny
Kini mereka sedang berada kedai tteokbokki dekat rumah Yuta. Suasana hening di antara mereka, hanya terdengar suara kendaraan yang masih berlalu-lalang di depan kedai.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Yuta sambil menatap Johnny yang masih setia melihat kendaraan yang lewat sambil sesekali meminum bir nya
Johnny masih diam, kendaraan lewat lebih menarik dari pada Yuta yang kini duduk di depan nya.
"Baiklah jika tidak ada aku akan pergi, Winwin menunggu-"
"Apa aku salah?" potong Johnny
"Salah? Maksud mu?" tanya Yuta bingung
"Salah mendidik putra ku" jawab Johnny
Yuta terdiam, sekarang dia paham kemana arah pembicaraan ini. Sudah pasti ini menyangkut Haechan.
"Setiap orang tua mendidik anaknya dengan cara yang berbeda, tapi jika boleh jujur maka jawaban ku adalah ya. Kau salah mendidik Haechan" ucap Yuta. Johnny langsung menolehkan kepalanya, sedikit tidak suka dengan jawaban dari Yuta
"Kenapa? Itu memang fakta, kau menyiksa nya, menuntut nya ini dan itu, menekan dirinya dan meminta kesempurnaan yang bahkan tidak ada satu orangpun yang bisa mencapai kesempurnaan. Hanya ada orang hampir sempurna, tapi bukan sempurna" jelas Yuta
"Kau terlalu keras pada anak mu yang bahkan masih terbilang muda. Kau mengekang nya dan melarangnya ini itu. Ayolah Johnny kau bukan orang kolot, harusnya kau tahu anak mu perlu kebebasan" sambung Yuta
Johnny terdiam, ia menatap kaleng bir di hadapan nya.
"Johnny dengarkan aku, seorang anak akan merasa tertekan jika terus di paksa seperti yang kau lakukan dan itu akan menjadi bom waktu, karena di saat sang anak sudah merasa muak dengan segala peraturan yang ada dia akan meledak persis seperti bom yang meledak saat waktunya habis. Begitupun dengan Haechan, dia akan meluapkan semua kekesalan yang menumpuk di hatinya. Karena apa? Karena dia sudah lelah, lelah menahan semua beban yang selalu kau berikan" jelas Yuta lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT 〖MarkHyuck〗✔
Fanfiction[TAMAT] Perfect, a word that never seemed to be directed at me. But, I'm also part of the world right? Then why is it like the perfect word that never existed, happiness never comes? "I'm not perfect.." -Haechan " No you're perfect for me" -Mark w...