〖Bagian Keempat〗

16.6K 1.6K 43
                                    

Happy Reading...

Mark baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah bersama teman nya setelah memberikan proposal untuk mengikuti lomba basket antar sekolah yang akan di adakan bulan depan. Ia berjalan beriringan bersama temannya, Dirga Atmaja. Ya, teman sekaligus wakil ketua tim basket ini berasal dari Indonesia.

"Mark, sepertinya akan ada seseorang yang datang" ucap Dirga pada Mark

"Siapa?" tanya Mark

"Lihat itu" tunjuk Dirga pada seorang gadis sedang berjalan kearah mereka dengan senyum yang merekah pada wajahnya.

"Sial gadis itu lagi. Kau ladeni dia, aku akan pergi" tanpa menunggu persetujuan dari Dirga, Mark pergi begitu saja ke arah lain namun baru lima langkah lengan nya sudah di gelayuti oleh gadis itu.

"Mark kau mau kemana? Apa kau sibuk? Temani aku ke kantin, aku tidak suka makan sendirian" ucap gadis itu dengan manja

"Maaf Lami aku sibuk, lagipula kantin ramai jadi kau tidak akan sendirian. Aku permisi" ucap Mark lalu dengan paksa melepas tangan gadis bernama Lami itu dari lengan nya. Setelahnya Mark berlalu pergi.

Lami terlihat sangat kesal, ia bahkan sampai menekuk wajahnya dan mengepalkan kedua tangan nya saking kesalnya karena ini tolakan yang kesekian kalinya.

"Mark risih dengan gadis centil seperti mu. Jadi kurangilah sifat manja dan kecentilan mu itu" bisik Dirga lalu ikut pergi meninggalkan Lami yang emosinya sudah mencapai ubun-ubun lalu Lami pun ikut pergi dengan menghentakkan kakinya karena kesal.

.

.

.

Mark berhasil menghindari Lami. Langkah kakinya membawa dirinya menuju halaman dekat lapangan outdoor. Saat sedang asik membaca pesan dari ibunya, pendengaran tajam Mark mendeteksi suara, seperti suara rintihan seseorang.

"Suara apa itu? Apa itu hantu? Sekolah ini berhantu?!" racau Mark tidak jelas.

"Aish apa yang kau pikirkan Mark Jung, mana ada hantu di siang bolong begini" gerutunya.

Mark pun kembali melangkah mencari sumber suara itu. Semakin lama suara itu semakin jelas di pendengaran Mark.

"H-hentikan.. Aku mohon akh!"

Saat sampai Mark sangat terkejut. Bagaimana tidak, di depan matanya saat ini ada 4 orang sedang memukuli satu orang tanpa ampun dan sisanya hanya menonton dan tertawa. Mark geram.

"YAK! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" teriak nya dari kejauhan.

Mereka yang mendengarkan teriakan Mark pun menghentikan kegiatan mereka dan memandang kearah Mark. Mark melangkah lebar menuju arah mereka.

"Kalian membully orang yang lemah?! Astaga siapa kalian sampai berani membully seseorang?!" marah Mark.

"Siapa kau? Ini bukan urusan mu, lebih baik kau pergi tidak usah ikut campur urusan kami" ucap Minhee

"Kau Kang Minhee kan? Anak teladan yang selalu di bangga-banggakan oleh semua guru? Aah~ jadi begini kelakuan si murid teladan?" sarkas Mark dengan menekan tiga kata di akhir kalimatnya.

"Seorang murid teladan di sekolah ini membully seseorang yang lemah. Where's your brain? Murid teladan tapi memiliki attitude yang buruk. Lucu sekali" sarkas Mark lagi membuat emosi Minhee meningkat

"Kau-"

"Ohoo~ calm down dude. Tidak usah memandang ku seperti itu. Lebih baik kalian pergi sebelum aku melaporkan kalian semua atas perbuatan kalian" ucap Mark lagi sambil menatap mereka dengan tatapan tajam.

PERFECT 〖MarkHyuck〗✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang