Happy Reading...
Haechan masih diam mematung, hinaan semakin banyak terdengar. Haechan benar-benar tidak apa yang sebenarnya terjadi, kemarin mereka masih bercanda seperti biasa, kenapa dalam semalam semua nya langsung berubah.
"Seo Haechan" panggil seseorang di depan pintu masuk kelas dan Haechan menoleh. Haechan tersenyum tipis setelah tahu orang yang memanggilnya adalah Mark, kekasih nya.
"Bisa kita bicara? Tapi tidak disini" ucap Mark
Haechan mengerutkan dahinya saat mendengar nada bicara Mark yang terkesan dingin dan datar bahkan tidak ada tatapan yang berbinar dan senyum yang selalu Mark tampilkan bila bersama Haechan.
Mark berbalik dan berjalan lebih dulu, sedangkan Haechan mengikuti nya dari belakang. Langkah lebar Mark menyusahkan Haechan yang berusaha menyusul langkah Mark, bahkan Haechan sudah terlihat seperti berlari.
Cukup lama mereka berjalan akhirnya mereka sampai di atap sekolah yang sepi. Angin pagi berhembus menerbangkan rambut mereka dan membuatnya sedikit berantakan.
"Ada apa kak? Kenapa mengajak ku kemari?" tanya Haechan, ia masih bingung kenapa Mark mengajaknya kemari.
"Apa kau tidak cukup hanya dengan ku saja?" tanya Mark dingin. Haechan mengerutkan dahi nya
"Apa maksud mu?" tanya Haechan lagi
"Tidak usah berpura-pura, aku sudah tahu semuanya. Kau memiliki hubungan dengan Jeno bukan?" ucap Mark
"Apa? Tidak! Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Jeno. Ada apa dengan kalian?! Kenapa tidak satupun dari kalian yang percaya padaku?!" Haechan terlihat frustasi akan keadaan yang sedang dia alami
"Bagaimana aku bisa percaya padamu setelah banyak bukti yang sudah tersebar! Jeno adik ku dan dia kekasih sahabat mu juga! Kenapa kau tega bermain di belakang?!" kini Mark ikut marah
"Aku tidak bermain di belakang! Aku hanya menemani Jeno berlatih basket!" pekik Haechan
"Menemani katamu? Ini yang kau maksud menemani?" tanya Mark sambil menunjukkan beberapa foto-foto dirinya bersama Jeno, dan bahkan bukan hanya bersama Jeno ada juga foto dirinya bersama Doyoung di taman rumah sakit yang terlihat mereka seperti berciuman.
"Ini palsu! Kau salah paham!" teriak Haechan
"Sudahlah! Tidak usah banyak alasan lagi, hubungan kita sampai disini saja. Aku menyesal memiliki perasaan lebih pada mu. Lami benar, kau memang bukan orang baik"
Setelah mengatakan itu Mark pergi meninggalkan Haechan sendirian di atap.
"MARK JUNG DENGARKAN AKU!" teriak Haechan namun terlambat, Mark sudah menghilang di balik pintu.
Haechan menangis, kini dia benar-benar sendirian. Tidak ada satupun orang akan peduli pada dirinya lagi, tidak ada satupun orang yang akan memberikan semangat untuk nya, tidak ada lagi satupun orang yang akan menghibur dirinya. Sendiri.
"AAAARRRGHHHH!!" teriak Haechan lagi sambil membanting tas yang sejak tadi ia bawa.
Menangis meraung-raung, meratapi betapa menyedihkan dirinya. Memukul kepalanya berkali-kali mengalihkan rasa sakit di hatinya.
"Aku sendirian sekarang..hikss.. Aku sendirian.." lirih nya
"Mae sakit.. Sakit sekali.. Kak Dery.."
Haechan masih terus memukul kepalanya yang kini kembali terasa sakit, benar-benar sakit.
"Kau anak yang tidak berguna!"
"Kau bukan putra ku"
"Aku tidak pernah menganggapmu sebagai putra ku"
"Dasar pembunuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT 〖MarkHyuck〗✔
Fanfiction[TAMAT] Perfect, a word that never seemed to be directed at me. But, I'm also part of the world right? Then why is it like the perfect word that never existed, happiness never comes? "I'm not perfect.." -Haechan " No you're perfect for me" -Mark w...