〖Bagian Keenam〗

15.4K 1.5K 45
                                    

Happy Reading...

Mobil milik Dejun baru saja berhenti di halaman rumah milik Haechan. Ia bergegas memasuki rumah tanpa mengetuk terlebih dahulu karena ia sedang panik, tidak ada waktu hanya sekedar mengetuk pintu.

"Haechan! Haechan diaman kau?!" teriak Dejun mencari Haechan dan hal itu membuat beberapa maid berdatangan.

"Tuan Dejun, sedang apa Anda disini?" tanya bibi Kim

"Bibi dimana Haechan?!" tanya Dejun tanpa memperdulikan pertanyaan bibi Kim. Bibi Kim diam.

"Dimana bibi cepat katakan!" bentak nya tapi bibi Kim tetap diam.

"Aish! Buang-buang waktu!" tanpa menunggu jawab bibi Kim, Dejun sudah lebih dulu pergi mengelilingi rumah mencari keberadaan Haechan.

Mulai dari lantai atas, ia memasuki setiap ruangan bahkan hingga kamar mandi ia masuki. Kaki panjangnya melangkah cepat mengelilingi setiap sudut rumah.

"Astaga kenapa banyak sekali ruangan di rumah ini?! Haechan kau dimana?" gerutu Dejun.

Sampai akhirnya kakinya berhenti melangkah setelah telinganya menangkap sebuah suara gemercik air dari salah satu kamar mandi di rumah ini di lantai bawah, dengan cepat ia melangkah ke arah kamar mandi itu.

"Haechan kau di dalam? Haechan jawab aku! Haechan!" panggil Dejun

Haechan yang sedang duduk meringkuk di bawah guyuran air mendengar teriakan Dejun langsung mengangkat kepalanya dan merangkak menuju pintu. Dengan sisa tenaganya ia mengetuk pintu dari dalam.

"K-kak.. Dejun.." lirih nya

"Haechan? Haechan kau baik-baik saja?! Oh astaga kenapa di kunci?!" kesal Dejun karena pintunya di kunci dan kuncinya entah dimana.

"Haechan mundurlah, aku akan mendobrak pintu" perintah Dejun.

Haechan menurut, dia mundur ke pojokan kamar mandi menunggu Dejun mendobrak pintu kamar mandi. Dejun mengambil posisi bersiap mendobrak pintu.

Brak!

Dobrakan pertama belum berhasil, Dejun kembali mengambil posisi bersiap untuk mendobrak dengan sekuat tenaga yang ia punya.

Brak!
BRAK!

Pada dobrakan ketiga akhirnya pintu terbuka dengan engsel kunci yang terlepas. Dejun langsung buru-buru masuk ke kamar mandi dan betapa terkejutnya Dejun saat melihat keadaan Haechan. Dejun mematikan shower terlebih dahulu lalu memeluk Haechan yang sudah lemah dengan wajah pucat.

"Haechan kau dengan aku, astaga keadaan mu menyedihkan sekali. Aku akan bawa kau ke rumah sakit" ucap Dejun.

Dejun melepas jaket yang ia kenakan dan membalut Haechan dengan jaket itu ia langsung keluar memapah Haechan yang sudah sangat lemah. Saat membuka pintu ternyata ada Jaemin di luar.

"Astaga Haechan! Ada apa dengannya?!" tanya Jaemin panik

"Nanti aku jelaskan, sekarang bantu aku bawa Haechan ke rumah sakit" pinta Dejun yang langsung di setujui oleh Jaemin.

Jaemin pun membantu Dejun membawa Haechan masuk kedalam mobil Dejun. Jaemin juga ikut ke rumah sakit. Dengan cepat Dejun melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Dejun membawa mobilnya dengan kecepatan penuh, ia tidak ingin Haechan mengalami hal yang lebih buruk lagi jika ia tidak segera membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Dejun dan Jaemin langsung membawa masuk Haechan yang sudah tidak sadarkan diri, wajahnya benar-benar pucat seperti mayat.

PERFECT 〖MarkHyuck〗✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang