KETUA GENG🔥

4.8K 367 38
                                        




Win berjalan dari Bar ke kosannya
meski lelah , meski airmatanya sudah
terasa kering meski tatapan aneh
pengguna jalan megintimidasi ia
tetap berjalan sekuat yang ia bisa

dengan segala luka , untuk pertama
kali dalam hidupnya hatinya patah
separah itu

Cinta pertama ? hanya sebuah omong
kosong

Win berhenti ketika ia merasa kakinya
tak mampu lagi berjalan , ia berdiri
menatap langit yang mulai gelap
bertanya pada tuhan mengapa rasa
nya harus dalam sedangkan pria
itu bahkan tidak sama sekali membalasnya ?

"Win "

Suara pria yang sudah win kenal terdengar di dari balik punggung
nya , namun ia tak menoleh

ia diam masih menatap langit sambil
menitikan airmatanya , Pria itu berputar
menangkup bahu metawin

"Win kamu kenapa disini?
ayo pulang biar phi antar"

Yah , Pria itu Lee , anak kelas 3 yang
tak lain musuh bright

win tak menjawab hanya menggerekan
bibir pucatnya yang telah basah karna
airmata

"Win? apa yang membuatmu menangis?"
Tanya Lee lagi , ia merasa sedih melihat
win yang biasa tampil ceria dan lucu
itu terlihat memyedihkan

"Hiksss "

win menjatuhkan keningnya ke dada
lee , menangis sekeras mungkin ,tangan
lee bergerak pelan mengusap punggung
win

"Win ?" Lirih lee

Suara tangisan itu hilang , kini sunyi
membuat lee bingung lalu menangkup
kepala win

win masih sadar namun sudah hampir
pingsan , deru nafas yang terdengar
semakin memburu " win? heii !"

Win akhirnya pingsan karna panik
Lee membawa win kerumah sakit
terdekat dan menghubungi nomor
yang tertera di kontak win dengan
Nama MAMA

Tiara dan Leon langsung datang kerumah sakit setelah mendapat
panggilan dari Lee

Tiara langsung masuk ke ruangan win
terlihat win belum sadarkan diri , lee
kaget bahwa papa bright ternyata papa
tiri win , dia sendiri baru tau

Lee keluar membiarkan mama win
melepas rasanya pada sang putra

.

.

.


Sepulangnya dari rumah sakit win
ajak pulang paksa ke mansion Leon
win pengen banget nolak tapi jujur
saat itu ia butuh banget mama nya
ia butuh banget temen buat ngajak
ia ngobrol dan cepet ngelupain rasa
yang menghujam dalam di hatinya

Win duduk sambil menangis bersandar
di pinggiran kasur besar , sejak hari
itu ia belum mau membuka suara
kepada mamanya

Menangis adalah cara hati metawin
berbicara ketika bibirnya tak lagi
mampu menjelaskan rasa sakit

Ia sering patah , patah hati kehilangan
papa   , patah hati kehilangan sosok
mama nya yang berubah lalu kini ia
patah lagi karna orang yang ia cinta
orang yang merusak tubuhnya menganggap ia hanyalah sampah

Airmata itu selalu saja turun kala
suara bright tiba tiba terlintas di
telinganya , JALANG! kata itu yang
terus melintas dipikiran nya

Apakah benar ia jalang seperti yang
bright bilang? mengapa sesakit itu
ketika kata kata kotor iti keluar dari
mulut pria yang ia harapkan bisa
menjadi penopang saat ia lelah ?
dan merasa sepi "Hikssss "

KETUA GENG!🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang