INTUITION - 20

2.3K 434 194
                                    

Ada yang merindukanku?

* * *

Tidak ada yang bisa Jiyong lakukan karena memang sekarang adalah giliran grupnya yang harus tampil. BIGBANG naik ke atas panggung lalu musik Bang Bang Bang terdengar. Suara Taeyang menggema lalu disusul oleh rap Seung-hyun yang menghentak. Semua melompat. Cahaya kuning dari lightstick yang dipegang VIP bersinar terang. Jiyong masih bisa bernyanyi dan menari di atas panggung, sembari mengabaikan perasaannya tengah tak menentu.

Sedang di belakang panggung, tepatnya di toilet wanita yang tengah dikunci dari dalam, Lisa tampak terlibat pembicaraan serius dengan Nana. "Ini tidak seperti apa yang tengah kau pikirkan." Nana berkata sembari menatap gadis Thailand itu.

"Memang apa yang tengah aku pikirkan?" Lisa balik bertanya, menatap Nana dengan malas. Dia tidak suka sikap Nana yang tiba-tiba menghampiri dan menahannya seperti ini. Apa dia tidak tahu kalau aku sedang terburu-buru, pikirnya dongkol.

"Semuanya. Yang kau lihat. Yang kau pikirkan. Itu tidak benar."

"Lalu yang benar seperti apa?" Suara Lisa terdengar sangat datar membuat Nana mengigil tanpa sebab. Gadis yang setahun lebih muda darinya itu tampak sangat berbeda sekali dengan apa yang sering ia lihat di televisi. Kemana perginya sifat pemalu dan manis gadis ini, pikirnya.

Mulut Nana terbuka, dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi entah mengapa bibirnya justru terkatup kembali membuat Lisa berdecak kesal ketika melihatnya. "Kau membuang-buang waktuku, Nana nee-chan," katanya ketus. "Sudahlah, aku tidak mau mendengarkan apapun itu." Putus Lisa, ia hendak melangkah ke luar tapi Nana justru menarik pergelangan tangannya. Hanya sepersekian detik, karena Lisa dengan tiba-tiba menepis genggaman Nana dari pergelangan tangannya.

"Apa lagi?" Kedua mata itu melotot marah. Ekspresi wajahnya tampak kesal dan Nana tahu itu dengan pasti.

"Lisa dengarkan aku. Sebentar saja," pinta Nana. "Aku tidak punya maksud apapun. Aku hanya. . ."

"Hanya apa?" Lisa bertanya kembali sembari menahan rasa jengkel dalam hati.

"Aku hanya. . ."

"Ck! Kau ingin aku mendengarkanmu, tapi kau hanya menggantung ucapanmu seperti keledai dungu. Kau berniat membuatku kesal ya?" omel Lisa.

"Lisa. . ."

"Cukup! Aku tidak mau dengar apapun itu yang berasal dari mulutmu," tegas Lisa lalu setelahnya dia bergegas ke luar dari dalam toilet meninggalkan Nana yang terlihat bimbang dan juga bingung.

"Sial! Kenapa sulit sekali untuk mengatakannya?" umpat gadis Jepang itu. Rasanya dia ingin menangis detik ini juga.

Selepas ke luar dari dalam toilet, Lisa berjalan dengan tergesa-gesa menghampiri keluarga Seungri yang baru saja datang. "Apa kami datang terlambat?" tanya Nyonya Lee sesaat setelah kemunculan Lisa di hadapannya.

Lisa menggeleng dan mengatakan bahwa mereka harus bergegas ke dekat stage sebelum BIGBANG menyelesaikan lagu pertamanya. Bersama dengan dua orang kru, Lisa membawa Tuan dan Nyonya Lee ke dekat panggung. BIGBANG akan menyanyikan lagu ke dua mereka. FXXK IT akan diputar sebentar lagi. Rencananya Nyonya Lee akan naik ke atas panggung saat bagian Seungri akan dimulai. Anggota BIGBANG tidak ada yang mengetahui hal ini. Semua adalah bagian dari kejutan untuk para anggota dan juga VIP.

.

.

.

Seperti kebanyakan konser lainnya, malam ini Jiyong selalu melakukan bagiannya dengan sangat baik. Dia menari dan berlari mengitari panggung, berteriak, menyapa penggemar dan sesekali mengganggu Daesung dan juga para back dancer. Rasa semangat Jiyong menular ke para penonton, membuat sorak sorai semakin terdengar nyaring memenuhi venue.

Intuition : I Know You Lie (JILICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang