INTUITION - 18

2.7K 441 107
                                    

YANG KEMARIN KATANYA KANGEN SAMA INTUITION, SINI RAMEIN COMMENT-NYA!

* * *

Di pukul 10 malam, Lisa masuk ke dalam apartemen dengan tas gitar di balik punggung. Dia langsung merebahkan diri di atas sofa panjang di ruang tengah. Gadis itu meringis pelan. Tubuhnya terasa sakit luar biasa saat ini. Punggung dan kakinya terasa nyeri. Hari ini lebih dari 10 jam ia habiskan untuk menari dan 5 jam berlatih vocal dengan para anggotanya. Dia sudah bangun sejak pagi buta untuk pergi ke agensi. Lisa juga mengabaikan fakta bahwa dia hanya tidur tidak lebih dari 3 jam.

Konser YG Family yang tinggal menghitung hari membuat semua orang sibuk tidak terkecuali Lisa. Minggu depan adalah jadwal keberangkatan BIGBANG ke Jepang, kemudian di susul oleh Winner dan iKON esok harinya. Treasure akan pergi di hari yang sama dengan para anggota Sechs Kies dengan jam keberangkatan yang berbeda. Lalu di pagi hari berikutnya, Sandara Park akan berangkat seorang diri. Akdong Musician dan Jeon Somi dan Lee Ha-yi akan berangkat dengan jadwal penerbangan yang sama pula.

Dan BLACKPINK akan menjadi grup terakhir yang berangkat ke Jepang. Ketiga anggota BLACKPINK yang lain masih ada pekerjaan hingga membuat keberangkatan mereka diundur. Lisa tentu saja senang dengan berita itu, tertundanya jadwal keberangkatan BLACKPINK, berarti dia bisa mengunjungi Seungri di kamp militer.

"Kau jadi datang ke rumah kan, Lisa?" Suara Hanna menggema melalui speaker handphone yang dinyalakan.

"Tentu saja, Eonnie!" Seru Lisa sembari mengusap pelan rambut basahnya dengan handuk kering. "Aku akan datang dan menginap. Jadi Eonnie harus menyiapkan cemilan yang banyak untukku."

Hanna yang mendengar itu hanya mendengus pelan kemudian tertawa. "Tenang saja, ada banyak cemilan di kamarku. Aku sudah membeli banyak, khusus untukmu. Ibu juga akan memasak makanan kesukaanmu. Gamjatang, kan?"

Ucapan Hanna berhasil membuat Lisa kegirangan di seberang telepon. "Terima kasih, Eonnie. Kau memang luar biasa. Akan kubawakan scraft terbaru Celine untukmu, okay?"

"Tidak perlu. Yang kauhadiahkan untukku waktu itu saja belum sempat aku pakai."

"No, no, no. Suka atau tidak, aku tetap akan membawakannya untukmu."

.
.
.

Seperti yang sudah Lisa rencanakan, dia pergi ke kediaman keluarga Lee seorang diri. Ketiga anggotanya tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, hanya Lisa yang punya waktu luang.

"Bibi!" Lisa berseru senang ketika masuk ke kediaman keluarga Lee. Kedua kaki rampingnya berlari pelan ke arah seorang wanita paruh baya.

"Ya! Kenapa baru mengunjungi bibi, hm?" Omel wanita paruh baya itu.

Lisa terkekeh. "Mianhae," ujarnya penuh penyesalan. "Aku kesulitan mengosongkan jadwal karena banyak pekerjaan."

Sang wanita paruh baya hanya mengangguk sebagai jawaban. "Debut solo-mu belum dirilis tapi kau sudah sangat sibuk sekali," komentarnya.

"Lisa kan gila kerja, Eomma. Persis calon suaminya," kali ini Hanna menimpali sembari mengusak poni kramat Lisa membuat gadis itu merengek karena kejahilan Hanna padanya.

Nyonya Lee tertawa kemudian bertanya apakah Lisa sudah makan dan gadis itu menjawab belum. Dia tidak sempat sarapan karena terlalu bersemangat untuk segera sampai ke rumah ini. Hanya ada mereka bertiga di rumah itu, Tuan Lee sudah pergi bekerja sebelum Lisa sampai ke sana. Nyonya Lee menggiring Lisa ke meja makan. Ketiganya menyantap sarapan mereka dalam khidmat.

"Kau serius ingin ikut untuk mengunjungi Seungie Oppa, Lisa?" tanya Hanna. Keduanya sedang duduk di ruang televisi dengan setoples cookies sebagai camilan.

Intuition : I Know You Lie (JILICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang