Danny Chung kembali bertemu dengan Jiyong dan Lisa di studio The Black Label. Pria Kwon itu tengah duduk di kursi beroda kesukaannya. Berputar-putar sembari mengganggu Lisa yang sibuk dengan gamesnya.
"Kau sudah menulis liriknya, Ji?" tanya Danny.
"Sudah. Tapi bukan aku yang menulisnya, hyung."
"Siapa?" tanya Teddy ikut penasaran. Pria itu sampai memutar kursinya agar bisa melihat Jiyong.
"Mino? Bobby? Atau.... jangan-jangan Hanbin, ya?" kali ini Danny yang bertanya.
"Bukan ketiganya," jawab Jiyong singkat.
"Lalu, siapa? Jangan bermain teka-teki seperti ini, Ji. Kau membuat kami penasaran," ucap Teddy.
Jiyong terkekeh. "Orangnya ada disini. Tepat dihadapan kalian." Teddy dan Danny saling pandang. Maksud Jiyong orang itu Lisa? Sungguhan?
"Ya! Ya! Ya! Heish! Kenapa sesulit ini? Augh! Aku butuh diamond lagi," gerutu Lisa. "Oppa, berikan aku uang. Aku butuh untuk membeli diamond lagi," ucapnya sembari mengulurkan telapak tangannya pada Jiyong.
"Eh! Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
.
.
.Lisa tidak tahu alasan kenapa dia tiba-tiba diminta untuk masuk ke dalam ruang rekaman. Gadis itu berdiri di depan microphone dengan selembar kertas berisi lirik rapp.
Bukannnya jadwal rekaman dimulai hari Selasa depan? Kenapa mereka memintaku melakukan rekaman sekarang? tanyanya dalam hati.
"Lakukan seperti yang kuajarkan padamu tadi, Lisa," perintah Jiyong dari balik kaca ruang rekaman.
Lisa mengangguk, kemudian kedua matanya menatap kertas itu. Membacanya dengan seksama sebelum akhirnya mengeksekusinya dalam sebuah rapp.
Kenapa aku tidak asing dengan kata-kata dilirik ini? batinnya.
Your girl need it all and that's a hundred
백 개 중에 백 내 몫을 원해
Karma come and get some
딱하지만 어쩔 수 없잖아
What's up, I'm right back
방아쇠를 cock back
Plain Jane get hijacked
Don't like me?
Then tell me how you like that1
2
3
Lisa melakukan perintah Jiyong dengan sangat baik. Walau sedikit gugup, tapi hasilnya benar-benar memuaskan. Jiyong bahkan memujinya setelah gadis itu ke luar dari dalam ruang rekaman.
"Aku seperti pernah melihat kata-kata ini sebelumnya. Apa oppa pernah menunjukkan buku lirik oppa yang berisi kata-kata ini padaku?" tanya Lisa pada Jiyong.
"Anniya. Kau tidak ingat siapa yang menulisnya, Baby?"
"Jiyong bilang kau yang menulisnya, Lisa," ujar Danny.
"Me?" Lisa berpikir keras dan tiba-tiba ia memekik kaget. "Astaga! Jadi oppa yang sudah mencuri buku catatan little ponny milikku?"
Lisa ingat, dia pernah menulis kalimat-kalimat itu di buku catatannya. Saat dia menulis kata-kata itu ia sedang dilanda kekecewaan. Lisa tidak tahu kenapa dia bisa menulis kata-kata seperti itu. Semuanya mengalir bagaikan air. Terjadi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuition : I Know You Lie (JILICE)
FanfictionJiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu...