Jadwal para anggota Blackpink benar-benar padat. Mereka belum melakukan comeback, tapi jadwal pribadi para anggota tidak bisa dipandang sebelah mata.
Lisa tiba di gedung agensi di pukul enam pagi. Jadwal Blackpink harusnya dimulai pukul sepuluh nanti, tapi gadis itu sudah ada disana pagi ini.
Gadis itu melangkah masuk ke dalam lift dan ke luar di lantai lima. Langkah kaki jenjangnya bergerak menuju salah satunya pintu dengan tulisan 'G-Dragon' di pintunya.
"Oppa...." panggilnya sesaat setelah membuka pintu ruang studio itu.
Gadis itu melangkah menghampiri Jiyong yang tengah duduk di atas kursi berodanya- membelakanginya. "Oppa...." panggilnya lagi. Namun Jiyong yang tengah tertidur tidak dapat mendengarkan suara gadis itu.
Lisa memilih untuk duduk di sofa panjang di depan meja kerja kekasihnya. Gadis itu membongkar tas bekalnya, meletakkan kotak bekal dan peralatan makan ke atas meja.
"Baby...." suara serak Jiyong mengalun di ruang studio itu.
"Sudah bangun, Baginda?" tanya Lisa dengan senyum yang terkembang di wajah rupawannya.
"Lisa sudah lama datang?" tanya Jiyong masih dengan suara serak khas orang bangun tidurnya.
Lisa menggeleng pelan. "Tidak, mungkin baru sepuluh menit. Segera basuh wajahmu oppa, lalu makan sarapan."
Pria itu melangkah menghampiri sang kekasih, lalu membaringkan tubuh kurusnya di atas sofa dengan paha Lisa sungai bantalan. "Oppa masih mengantuk. Sarapannya nanti saja ya, Baby?"
"Siapa tadi yang merengek di telepon minta dibuatkan sarapan, hm? Sekarang justru tidak ingin makan," gerutu Lisa sembari memainkan helaian rambut Jiyong.
"Oppa baru kembali jam empat pagi, Baby. Biarkan Oppa tidur sebentar lagi, ne?" pintanya masih dengan mata tertutup dan kedua lengan memeluk perut ramping Lisa.
"Baiklah. Sepuluh menit saja, okay? Supnya akan dingin kalau oppa tidak juga membuka mata lebih dari itu."
Jiyong menggumam tidak jelas dan setelahnya suara dengkuran halus terdengar.
Sepuluh menit berlalu dan Lisa membangunkan Jiyong. Pria itu awalnya enggan untuk membuka mata, tapi ancaman Lisa yang mengatakan tidak akan lagi memasak untuknya membuat pria Kwon itu langsung bangkit dari pembaringannya. Siapa sangka nyatanya Lisa diam-diam pintar memasak. Selama ini gadis itu hanya berpura-pura tidak bisa melakukannya hanya karena malas menjadi juru masak untuk ketiga eonnie-nya.
"Good boy," ucap Lisa yang dibalas dengusan kesal oleh Jiyong. "Basuh wajahmu oppa dan ganti pakaianmu dengan yang kubawa itu,"perintah Lisa sembari menyerahkan sebuah paper bag pada Jiyong.
Jiyong menerimanya dengan ogah-ogahan, membuat Lisa kesal sendiri. "Oppa minum berapa banyak sih? Kenapa aromanya menyebar di seluruh pakaianmu?"
"Hanya sebotol," ucap Jiyong asal.
"Yakin hanya sebotol?"
"Sebotol untuk yang kuingat."
"Heish! Ya sudah, ganti pakaianmu sana," perintahnya sekali lagi dan Jiyong bangkit berdiri. Lisa terkikik geli melihat pria itu berjalan keluar dari studio dengan langkah malas.
Gadis itu kemudian meraih sendok, melapnya dengan tisu hingga bersih, kemudian meraih sebuah apel dan mengupas kulitnya. Lisa masih sibuk dengan kegiatannya saat sebuah notifikasi masuk di telepon genggam Jiyong. Ponsel itu tergeletak di samping tubuhnya, mungkin jatuh dari saku kekasihnya saat tadi pria itu berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuition : I Know You Lie (JILICE)
FanfictionJiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu...