Musik itu mengalun lembut di ruangan dengan lampu redup. Semua pasang mata melihat ke arah Lisa dan Dony yang tengah menari.
Saat ini, Yang Hyunsuk, ketiga anggota Big Bang, Teddy dan beberapa orang dari tim kreatif tengah mengadakan evaluasi untuk YG Family Concert yang akan dilaksanakan akhir tahun depan. Semua artis YG yang ikut berpartisipasi akan dinilai dan di koreksi.
Lisa dan Dony sedang menunjukkan koreografi mereka, yang rencananya akan ditampilkan saat YG Family Concert nanti. Lisa memilih untuk mengajak Dony ikut serta dalam bagiannya nanti, karena mereka pernah berkolaborasi sebelumnya.
Keduanya menari mengikuti irama musik. Menyatu dengan begitu indah. Tubuh mereka meliuk-liuk, sangat intim. Kulit keduanya saling bersentuhan. Jemari lentik Lisa bahkan ikut menari di dada bidang Dony dan wajah tampan pria itu.
Jiyong mendengus melihat keintiman itu. Seung-hyun melirik ke arahnya, kemudian berbisik, "Lisa sudah mulai berani rupanya. Kau yakin masih sanggup menahan gairahmu hingga akhir tahun depan, Ji?" tanyanya meledek.
"Kau tahu, Hyung. Justru saat ini gairah bercintaku benar-benar berada di titik nol, tapi gairah membunuhku malah berada di ubun-ubun."
Seunghyun terhenyak, namun beberapa detik berikutnya ia tertawa kecil. Masih dengan posisi mencondongkan kepalanya ke arah Jiyong, pria Choi itu kembali berbisik. "Dony sudah pernah kau asingkan dari YG, sekarang kau ingin melakukan apa lagi? Membuatnya sibuk dengan kegiatan diluar YG seperti dahulu, begitu? Caramu kuno sekali, Ji."
"Saat itu aku masih wamil, Hyung. Tapi, sekarang aku sudah ada disini, aku bisa melakukan hal yang lebih dari sekadar membuatnya sibuk di luar YG," ucap Jiyong dengan kedua mata yang menatap ke arah Dony.
.
.
.Jiyong melempar buku liriknya dengan kasar ke atas meja. Pria itu terlihat marah, kedua matanya bahkan memincing tajam ke arah Lisa.
"Kenapa Oppa harus marah? Aku dan Dony Oppa hanya partner kerja," ucap Lisa, dengan ketenangan yang luar biasa.
"Tapi aku tidak suka. Kau dan tarian konyolmu itu benar-benar membuatku gila," berang Jiyong.
"Apa yang salah dengan itu?"
"Apa yang salah katamu? Kau menari dengan begitu intim dengannya dan kau bertanya apa yang salah?"
"Oh, come on! Aku hanya menari bukan bercinta."
"Jadi kau ingin bercinta dengannya?"
"Oppa ingin Lisa bercinta dengan Dony Oppa?" tanyanya polos yang membuat Jiyong semakin marah.
"Ya! Bukan itu maksudku, Lisa."
"Lalu, maksudnya apa? Lisa sama sekali tidak mengerti, Oppa."
Jiyong mendekat. Menyentuh sisi wajah kekasihnya. Ia menempelkan dahi mereka berdua dan dengan suara serak yang dalam Jiyong berkata, "Oppa cemburu, Baby. Tidakkah Lisa menyadarinya? Tidakkah Lisa melihat kegusaran di kedua mata ini?"
"Rasa cemburu Oppa tidak beralasan. Aku dan Dony Oppa hanya berteman. Aku menganggapnya seperti seorang kakak laki-laki, sama seperti aku pada Hanbin Oppa, Bobby Oppa dan Mino Oppa."
"Kau mungkin beranggapan seperti itu, tapi bagaimana dengan Dony? Semua orang di gedung ini tahu bagaimana perasaannya terhadapmu, Sayang. Dia memiliki perasaan romantis terhadapmu dan Oppa tidak suka itu."
* * *
Malam ini di awal bulan Agustus yang berair, Jiyong kedatangan seorang tamu di Galeria Foret. Seorang reporter yang sangat Jiyong kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuition : I Know You Lie (JILICE)
FanfictionJiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu...