Hari ini Jiyong berkunjung ke apartemen Lisa sembari membawa makanan yang Ibunya masakan khusus untuk gadis berponi itu.
"Oppa?" panggil Lisa, sesaat setelah ia membuka pintu apartemennya. Gadis itu merasa heran karena mendapati kekasihnya datang berkunjung di pagi hari seperti ini.
"Hello, Baby," sapa Jiyong, sembari mendaratkan sebuah kecupan di dahi Lisa.
"Eomma menitipkan ini untukmu, Sayang," ujar Jiyong seraya menyodorkan kotak bekal kehadapan Lisa.
"Eomma datang berkunjung?" tanya Lisa.
Jiyong mengangguk. "Eomma hanya berkunjung sebentar. Hari ini dia akan pergi dengan Dami Noona dan Joon Hyung," ujarnya kemudian masuk ke dalam apartemen mewah sang kekasih. "Hari ini tidak ada jadwal kan? Temani Oppa berbelanja, ya?"
"Mau kemana?" tanya Lisa.
Ia bertanya dari arah dapur. Membuka kotak bekal itu, mengeluarkan semua makanan yang telah Ibu Jiyong masakan untuknya. Mulutnya melengkung membentuk senyuman, sesaat setelah ia membuka kotak itu dan melihat makanan kesukaannya berada disana. Calon ibu mertuanya itu sungguh baik sekali.
"Toko perhiasan. Ada yang ingin Oppa belikan untukmu," jawabnya, seraya berjalan ke arah Lisa dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang. Menghirup aroma gadis Thailand itu dengan rakus.
Jiyong menumpuhkan dagunya pada bahu kanan Lisa dan sesekali mencium leher dan pipi gadis berponi itu.
Lisa berbalik dan mendongak untuk menatap kekasihnya. Senyuman cantik yang tersungging di bibir merahnya tidak akan pernah gagal membuat Jiyong tenggelam dalam pesona gadisnya itu. Refleks, Jiyong mencium bibir itu gemas.
Alis Lisa mengerut karena serangan dadakan itu, kemudian mendengus ketika netranya menangkap seringai seksi sang bungsu Kwon.
"Tumben sekali," cibir Lisa menanggapi ucapan Jiyong sebelumnya. "Oppa sedang melakukan kesalahan, hm? Dan ingin menebusnya dengan membelikan aku perhiasan, begitu?"
Tubuh Jiyong menegang dan wajahnya mendadak kaku. "A-apa yang sedang kau bicarakan, Baby?" tanya Jiyong terdengar gugup.
Lisa memandang wajah kekasihnya dalam diam. Wajah datarnya membuat Jiyong gelisah di tempatnya berdiri. Apa Lisa sudah mengetahuinya? pikir Jiyong saat itu.
"Kau berselingkuh 'kan?" suara dingin Lisa semakin membuat Jiyong gelisah.
"Mwo?"
"Jangan berani bermain api dibelakangku, Kwon Jiyong. Kau akan menyesal, karena aku juga bisa melakukan hal menjijikan seperti itu. Aku bisa berselingkuh, tidak hanya di balik punggungmu, tapi juga di depan matamu."
Lalu hening.
Pasangan itu tampak saling menatap satu sama lain. Atmosfer disekeliling mereka terasa berat. Di jarak sedekat ini, Lisa dapat melihat raut wajah tegang kekasihnya.
Damn it!
Apa dia sudah ketahuan?Jiyong menelisik wajah datar kekasihnya itu. Memandangnya dengan jantung yang terus bertalu kencang. Membuat Lisa marah adalah hal yang tidak ingin Jiyong lakukan.
"Baby, Oppa bisa-"
Ucapan Jiyong terputus karena dengan tiba-tiba Lisa tertawa begitu keras. Gadis itu bahkan sampai menitikan air matanya.
"Astaga! Aku harusnya memasang cermin tadi, agar kau bisa melihat tampang menggelikanmu itu, Oppa."
"M-mwo?"
"Kenapa kau gugup seperti itu, Oppa?" tanya Lisa, masih berusaha untuk menghentikan tawanya. "Aku tidak menyangka candaanku bisa membuatmu tegang seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuition : I Know You Lie (JILICE)
FanfictionJiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu...