Awal pekan ini diawali oleh suara dering ponsel Jiyong. Sebuah panggilan telepon dari pertinggi YG Entertainment- Yang Hyunsuk. Jiyong sedang berada di dapur saat pria paruh baya itu meneleponnya. Orang paling penting di YG itu mengatakan, jika ia ingin Jiyong menemuinya. Ada hal penting nan mendesak yang ingin dia bicarakan dengan pria Kwon itu. Jadilah, dipukul delapan pagi Jiyong keluar dari dalam keadiaman mewahnya untuk berangkat ke agensi, meninggalkan Lisa yang saat itu tengah menyantap sereal kesukaannya di dapur.
Selepas kepergian Jiyong, gadis itu melangkah menuju ruang televisi meninggalkan mangkuk serealnya yang masih penuh. Di ruangan yang tidak terlalu luas itu, dua kucing peliharaan Jiyong tengah tidur. Suara dengkuran halus dua makhluk berbulu itu membuat Lisa tersenyum lembut. Dia jadi merindukan kucing-kucingnya. Leo pasti tengah menganggu Luca yang sedang bermalas-malasan di lantai sekarang, lalu setelahnya akan bertengkar dengan Louis dan menggoda Lily.
"Iye-ah, kenapa kau tidur saja, hm?" tanya Lisa yang kini sudah berjongkok di samping tubuh Iye. Jemari-jemarinya menari di atas perut kucing itu. "Kau tidak merindukan, Leo? Partner in crime-mu itu pasti sangat senang sekarang. Ajhumma di rumahku sering memberinya makanan lebih saat aku tidak ada. Louis dan Luca bahkan merajuk karena hal itu," cerita Lisa, membuat Iye bergerak gelisah.
"Iye-ah, kau tidak ingin menghiburku? Aku sedang sangat sedih sekarang," katanya sembari mengelus sayang kepala Iye. "Heish! Kenapa kalian terus saja tidur? Jahat sekali," omel Lisa pada dua kucing yang bahkan tidak bergerak dari atas karpet itu.
Lelah dengan kedua makhluk berbulu yang tidak juga menghiraukannya itu, akhirnya Lisa memilih untuk menyingkir, gadis itu bergerak pergi ke salah satu ruangan di rumah Jiyong. Sebuah ruangan tempat dimana semua peralatan musik Jiyong berada.
Langkah gadis itu memelan saat melewati sebuah rak kaca berisi foto-foto berbingkai. Foto lama Jiyong bersama dengan para anggota grupnya, lalu ada beberapa foto lawas Lisa yang salah satunya adalah foto gadis itu dengan Daddy Marco.
Lisa kembali melangkahkan kakinya sembari mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Di dinding tempat lukisan-lukisan Jiyong terpajang, ada sebuah foto berukuran jumbo tergantung. Sebuah foto hasil jepretan kamera Jiyong, foto yang pria itu ambil beberapa bulan setelah kepindahannya dari Galeria Foret. Foto Lisa tengah tersenyum sembari memangku sebuah gitar.
Lisa tidak menyangka Jiyong akan mencetak foto itu dan memajangnya di ruangan pribadinya. Sejenak Lisa memandang potret dirinya dalam diam, sebelum akhirnya dia bergerak untuk meraih gitar milik Jiyong yang berada di ujung ruangan, kemudian melangkah ke luar untuk mencari buku catatan little pony-nya. Entah mengapa tiba-tiba ia ingin menulis sesuatu di catatannya itu.
.
.
.Teddy sedang berbicara dengan Yang Hyunsuk saat Jiyong masuk ke dalam ruang kerja pria paruh baya itu. "Apa kalian sedang membicarakan hal penting? Haruskah aku menunggu diluar?" tanya Jiyong sembari berdiri di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuition : I Know You Lie (JILICE)
FanfictionJiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu...