Hari berlalu teramat cepat. Semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka. Artis-artis yang berada di bawah naungan YG Entertainment sibuk berlatih untuk YG Family Concert serta projek-projek pribadi mereka masing-masing.
Blackpink juga tengah disibukan dengan syuting reality show, photoshoot untuk Blackpink Summer Diary In Seoul serta syuting MV untuk single kolaborasi terbaru mereka.
Seperti sekarang ini, Lisa baru saja keluar dari ruang latihan. Gadis itu melirik sebentar pada jam tangan yang melingkar dengan apik di pergelangan tangan kirinya. Ia tidak sadar, jika hari sudah sangat larut. Dia terlalu asyik berlatih dengan Dony untuk konser mendatang.
"Kau sudah akan pulang?" tanya Dony, mengagetkan Lisa yang berdiri tepat di depan pintu ruang latihan. "Astaga! Maafkan aku, Lisa," sesal Dony pada gadis Thailand itu yang dibalas Lisa dengan anggukan kepala.
Lisa menatap ke arah Dony. Pria itu sudah berganti pakaian rupanya. Sejenak Lisa terpana. Kaus hitam tanpa lengan yang ia kenakan, menampilkan otot lengan atas Dony dengan sempurna. Ditambah lagi dengan surai hitamnya yang masih setengah kering itu, membuatnya terlihat seksi.
Lisa mengerjapkan kedua matanya cepat. Apa itu tadi? Kenapa dia jadi mengagumi pria lain? Astaga! Dia pasti sudah ketularan sifat selingkuh Jiyong, pikirnya.
"Ya-ya aku sudah akan pulang, Oppa," sahut Lisa gugup.
"Ini sudah sangat malam, Lisa. Apa ada yang menjemputmu? Jiyong Hyung sudah ada di bawah, bukan?" tanya Dony.
"Aku baru akan meneleponnya," balas Lisa seraya menarik ponsel dari dalam saku celananya, lalu menekan panggilan cepat nomor dua disana.
Lama panggilan itu baru terjawab. Lisa baru saja berkata; oppa, tapi seseorang di sambungan telepon itu langsung menyentaknya.
"Jiyong sedang bersamaku. Ada apa?"
Tahu siapa yang menjawab panggilannya, buru-buru Lisa melangkahkan kakinya, sedikit menjauh dari Dony. "Bisa berikan ponselnya pada Jiyong Oppa, Eonnie?" pinta Lisa setengah berbisik.
"Jiyong sedang sibuk. Memangnya ada apa?" tanya seseorang itu ketus. Suara hentakan musik terdengar di telinga Lisa.
"Aku sedang di agensi. Bisa minta dia menjemputku?"
"Telepon manager-mu atau pulang saja naik taksi. Kau tidak punya uang lagi sampai meminta Jiyong menjemputmu, huh?"
"Dia akan sangat marah, jika tahu kau berkata penuh kurang ajar begini padaku, Eonnie," ucap Lisa dengan intonasi tenang andalannya.
"Dia tidak akan marah. Kau sudah tidak ada di hatinya lagi, Bocah. Sejak Nana kembali, kau dan segala tentangmu sudah lenyap di hati dan kepala Jiyong."
"Eonnie, jangan begini...."
"Aku sudah pernah memperingatkanmu, Lisa. Tapi kau tidak mendengarkanku. Sekarang Nana hampir mendapatkan Jiyong kembali. Kau sudah tidak punya kesempatan. Kau tidak bisa mempertahankan Jiyong tetap disisimu. You lose, Lalisa Manoban. You lose."
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuition : I Know You Lie (JILICE)
FanfictionJiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu...