[Douze] Salahkah?

116 21 5
                                    

"Ih, ih, aku mau di apain?!"

Minho berusaha kabur dan menghindari kejaran Jisung. Namun lagi-lagi pergerakannya ditahan oleh Jisung. Minho yang sudah lelah tak ingin memberontak lagi dan hanya pasrah.

Jisung menarik Minho ke kamar seseorang sembari tersenyum penuh kemenangan melihat Minho yang terus cemberut.

"Masuk, gih."

Minho mendelik, "Ini kamar siapa, ih? Kalo kamar cewek gimana?" tanya Minho ogah-ogahan.

"Udah masuk aja."

Minho menghempaskan tangan Jisung yang mendorong tubuhnya lalu masuk ke kamar itu dengan perlahan.

"Permisi.."

"Eh, Minho ya? Ayo sini, duduk." Minho mengikuti ucapan gadis yang terlihat lebih tua darinya itu.

"Maaf ya sebelumnya, gue mau bersihin dulu muka lo pake pembersih riasan ini." Minho langsung melotot dan menggeleng.

"J-jangan! E-emang mau ngapain?"

Gadis itu menggaruk tengkuknya dengan canggung, "Gue cuma diperintah sama Jisung, jadi tolong tenang supaya Jisung gak marah.."

"T-tapi... Yaudah deh."

Minho menggigit bibirnya dan memejamkan matanya. Penyamarannya pasti akan terbongkar, riasannya terbuang sia-sia.

Minho membuka matanya saat gadis tadi selesai dengan aktifitasnya. Minho menatap gadis yang sedang tercengang itu.

"A-ada yang salah?"

Gadis itu menggeleng. Ia menyuruh Minho berdiri dan mendorong Minho menuju pintu kamarnya dan membukanya.

"Han!"

Jisung menoleh dan terpaku sejenak melihat wajah Minho. Ia mengerjapkan matanya lalu menangkup wajah Minho.

 Ia  mengerjapkan matanya lalu menangkup wajah Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-ini kok cepet banget, Kak?"

Gadis yang dipanggil 'Kak' oleh Jisung itu menggeleng, "Baru aja bersihin mukanya pake michellar water. Pake make up ya?" Minho hanya menunduk malu.

"Ini juga bersihinnya asal, kalo bener-bener udah bersih pasti lebih dari ini menurut gue, Han." Jisung menatap Minho dengan tatapan datar.

"M-maaf.."

"Jadi, hari waktu kamu hampir diculik itu wajah asli kamu?" tanya Jisung penuh kekecewaan.

"Aku ada alesannya. Aku kayak gini bukan nyari temen yang bisa nerima aku apa adanya, jadi bahan bully atau yang lainnya, t-tapi..." Minho kembali menunduk, tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

"Maafin aku ya." Jisung memeluk Minho. Jisung menyuruh gadis tadi untuk pergi lalu menuntun Minho duduk disofa.

"Kenapa kamu ngelakuin ini?"

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang