[Trente et un] Diperlakukan Spesial

55 15 4
                                    

"Gimana kalo mereka pada takut?"

  Jisung gemas pada Minho yang terus saja ragu. Ia menggendong Minho ala Putri lalu melanjutkan langkahnya dan memasuki area sekolah.

  Keadaan sekolah yang memang sudah ramai langsung mengalihkan pandangannya kepada mereka. Siswa-siswi yang menatap Jisung dan Minho kebanyakan takut. Karena yang mereka tahu jika Minho sudah meninggal dunia.

"Sung, i-itu Minho?"

  Seungmin berbicara dengan gugup sekaligus takut, ia takut jika temannya berubah menjadi gila hanya karena kehilangan orang tercintanya.

  Minho memberontak turun dari gendongan Jisung lalu memukul lengan lelaki itu, "Tuhkan semuanya pada takut! Aku bilang juga apa," gerutu Minho.

  "Wajarlah sayang, mereka taunya kamu udah meninggal. Tinggal bilang aja kalo ada keajaiban yang bikin kamu hidup lagi, selesai!" jawab Jisung santai.

  Seungmin memeluk Minho dengan erat, "Syukurlah kalo lo hidup lagi, dunia ancur kalo lo mati tau gak," seru Seungmin.

"Apa sih, lebay."

  Gerombolan siswa berbondong-bondong menghampiri Minho dan kompak bersujud dihadapannya. Melihat hal itu membuat Minho tahu jika siswa itu ialah pasukan suruhan ayahnya.

  "Pardonne tous les torts que nous avons fait, Prince, nous te prions de retourner dans le royaume. (Maafkan semua kesalahan yang telah kami lakukan, Pangeran, kami mohon Anda kembali ke kerajaan.)"

  Semua siswa itu menunduk takut. Mereka takut jika Minho akan marah dan tak ingin memaafkan mereka. Namun respon Minho justru diluar dugaan mereka.

  Minho justru menangis sembari memeluk Jisung. Jisung yang awalnya tegang kini berusaha menahan tawanya karena suara tangisan Minho yang terdengar menggemaskan.

"Eh, kok nangis?"

  "Beri kami hukuman jika Pangeran tak ingin memaafkan kami," sesal salah satu dari mereka. Minho semakin mengeraskan suara tangisannya yang membuat para pasukan semakin merasa bersalah.

  Minho mengusap air matanya, melepas pelukan dan menatap orang-orang yang masih setia bersujud dihadapannya, "Aku udah bilang, jangan panggil aku sebutan Pangeran!" teriaknya kesal.

  Minho pergi dari sana dengan kaki yang dihentakkan kesal. Sebelum pergi ia berkata, "Bodo, aku gak mau pulang!"

  Jisung bersitatap dengan Seungmin lalu menggelengkan kepalanya, "Pacar gue gini amat.."

"Emang masih pacaran?"

"Sialan lo!"

...

  Entah kenapa hari ini bagai hari yang sangat sial bagi Minho. Semua sikap siswa-siswi padanya berubah drastis. Minho jadi kesal dan menyesali perbuatannya.

  Minho menyesal karena kejadian hari lalu, dimana Hyunjin dengan gampangnya membongkar semua penyamarannya yang membuat semua orang tau identitas aslinya.

  Dan karena hal itu, semua orang bersikap terlalu hormat pada Minho. Yang mana hal itu membuatnya benci akan julukannya sebagai Pangeran. Bukan apa-apa, ia hanya ingin setara derajatnya dengan yang lain, bukan begini.

Terlebih sikap mereka berlebihan, seperti..

"Biarin Pang--- eh maksudnya Minho duduk di bangku depan bareng Jisung. Jin, Ji, lo pindah gih!'

"Ada Minho, kasih dia tempat duduk."

"Bi, makanan yang dipesen Jisung sama Minho biar kita-kita yang bayar ya."

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang