[Vingt sept] Terbongkar

66 17 2
                                    

  "Hai, pria hidung belang," sapa Seungmin yang terdengar seperti ejekan ditambah senyum yang belum pernah ditunjukkan oleh pemuda Kim itu.

"Maksud lo apa?"

  Chan memutar bola matanya lalu menimpali, "Gak liat itu dipinggir lo ada apaan? Udah jelas kan kalo lo kayak pria hidung belang? Iwh, ternyata gue temenan sama om pedofil!"

  Minho menatap Hyunjin yang ada dibelakang Chan dan Seungmin. Hyunjin tersenyum miring melihat Minho yang menatapnya penuh kekesalan yang tertahan.

"Ini belum seberapa, nikmatin kejutan gue yang selanjutnya!"

"Sialan lo, Hyunjin! Mereka gak ada salah apapun!"

"Gak ada salah, atau lo gak mau kehilangan temen?"

"Gak ada orang yang mau kehilangan temennya, bodoh!"

  Hyunjin dan Minho terus bersitatap dalam diam, namun dalam hatinya mereka terus saling menyahut satu sama lain.

Puk!

  Hyunjin memutus perbincangannya dengan Minho karena merasa seseorang menepuk pundaknya. Ia menoleh ke belakang, "Oh, kenapa?" tanya Hyunjin ramah.

  Siswa yang sepertinya adik kelas itu menyodorkan sebuah cokelat batang, "Ini dari temenku, dia suka sama Kakak katanya, dimakan atau bagi-bagi sama temennya ya, maaf udah ganggu!"

  Siswa tadi langsung kembali ke kelasnya setelah cokelat yang dibawanya telah berada ditangan Hyunjin. Pria bermarga Hwang itu menatap cokelat ditangannya lalu tersenyum tipis.

'Polos amat, mau-mau aja disuruh ginian.'

Bugh! 

  Hyunjin membelalakkan matanya kala tubuhnya dikurung disebuah ruang transparan. Ia menatap Jisung, sang pelaku yang dengan tak berdosanya pergi begitu saja bersama Minho. Pun, Seungmin dan Chan yang telah sadar sepenuhnya.

"K-kak Chan?"

"Eh iya? Bentar, kok kita disini sih?"

...

"Dih, dia gak malu apa?"

"Selain nusuk cewek, apa dia juga ditusuk ya? Lumayan jadi jalang, mukanya cantik."

"Kiw, cantik! Puasin abang dong."

"Itu Lino berani amat deket-deket dia."

"Positif thinking aja, paling udah booking dia."

"Hahaha, cocok mereka! Jalang sama pria hidung belang."

"Si Chan sama pacarnya aja ngejauhin dia gegara kelakuannya sendiri."

"Ya pasti ogah lah!"

  Minho mengepalkan tangannya tak kuat menahan emosi mendengar kekasihnya yang dicaci maki hanya karena sebuah foto yang ditempel di mading.

  Minho yang memang sudah merobek foto tadi pun menunjukkannya ke satu kelas, "Kalo lo buta, biar gue jelasin sini! Lo gak liat siapa yang paling mendominasi sama paling agresif difoto ini?"

  Satu kelas menajamkan pandangannya dan menyetujui ucapan Minho. Minho kembali berkata, "Dan kalo kalian mau tau, cewek difoto ini ada dikelas ini sendiri dan dia gak sekali dua kali minta beginian bahkan lebih ke pacar gue sendiri!"

"Oh pacarnya ternyata, pantes dibela."

"Yang rambutnya sebahu cuma Ryujin dah. Gue udah gak aneh sih sama dia, dia kan emang doyannya ke club."

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang