[Trente neuf] Ada Yang Aneh Dengan Minho

71 12 0
                                    

  Ditengah malam yang sunyi, Minho tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Minho melirik sekitarnya lalu berdiri dan pergi ke kamar yang digunakan  Jisung untuk tidur dengan pandangan sayu.

Kriet~

  Pintu dibuka dengan perlahan kemudian melangkah dengan perlahan juga. Tepat ketika Minho berada dihadapan Jisung, ia berjongkok dan menatap wajah damai kekasihnya.

  Ditusuknya pipi Jisung lalu berkata dengan suara yang sangat pelan, "Hannie.. bangun."

"Eungh, apa sih?"

  "Ih, Hannie! Ini Ino, ayo bangun!" seru Minho lalu terisak pelan yang membuat mata Jisung terbuka lebar mendengar isakan itu.

  "Kamu kenapa sayang? Abis mimpi buruk?" tanya Jisung panik, dan mati-matian menahan matanya yang ingin kembali terlelap.

  Minho mengusap air matanya dan mengangguk pelan, "Aku mimpi ada chef yang lagi bikin makanan tapi kayak psikopat gitu," ucapnya pelan.

  Jisung mengangkat tubuh Minho lalu dipangkunya tubuh itu dan memeluknya, "Udah gapapa, itu cuma bunga tidur, jangan takut lagi, ada aku disini," bisik Jisung.

"Bukan itu!"

  "... Aku jadi laper liat makanannya," lanjut Minho lalu terkekeh pelan.

  "Oke, jadi mau dibuatin makanan intinya?" tanya Jisung yang langsung dibalas anggukan antusias dari Minho.

"Kamu beneran mau masakin aku?"

"Iya.."

  Minho mengusap dagunya sembari berfikir lalu tak lama ia berkata, "Aku mau steak, tapi dagingnya dicincang kayak lagi motong orang dan motongnya harus persis kayak psikopat!"

"Emang ada steak yang dicin---"

  "---Belum beres! Abis itu bikin sup kacang merah, kuahnya harus kayak merah darah dan kental kayak darah juga, terus minumannya soda yang warnanya mirip air kencing, dengan hiasan pisau kecil di atas gelasnya," sela Minho dengan santainya.

  Berbeda dengan Jisung yang tercengang dibuatnya. Nih anak mintanya kayak lagi ngidam aja. Jisung ingin menolak karena tak tahu bagaimana membuatnya, tapi ia tak tega melihat tatapan memelas dari Minho.

  "Gak ada soda yang warnanya gitu, maksudmu wine kali, terus gimana caranya bikin kuah sup jadi warna merah?" tanya Jisung pelan, takut-takut Minho akan marah.

  Dan Minho masih terlihat tenang sampai sekarang, "Gampang, kuahnya ditetesin air darah dan aduk-aduk, jadi warna merah!" seru Minho yang lagi-lagi membuat Jisung memijit pelipisnya.

"Itu namanya pewarna makanan bukan darah."

  Minho dengan tegas menolak, "Bukan! Di mimpiku jelas-jelas itu darah! Soalnya kan chef itu motong tangannya dan dikepalin tuh tangannya sampe keluar darah gitu," jelas Minho.

"Oke-oke, tunggu ya."

"Gak, aku ikut! Nanti kamu beneran pake pewarna makanan lagi, bukan darah asli!"

  Oh sial, sepertinya Minho tahu rencana Jisung. Sejujurnya, jika dipikir-pikir dari mana Minho bisa mendapat mimpi itu? Tak mungkin jika Minho sering melihat film tentang kekerasan kan?

  Menghadapi suasana hati Minho yang sering berubah-ubah membuat Jisung merasa sedang menghadapi masa-masa hamil Minho. Ya, hitung-hitung simulasi sebelum menghadapi kenyataannya.

...

  Setelah berkutat cukup lama akhirnya permintaan Minho selesai juga. Jisung mengusap pelipisnya yang mengeluarkan keringat lalu membawa makanan dan segelas minuman kehadapan Minho.

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang