[Vingt quatre] Pangeran Felix

83 20 4
                                    

  Sejujurnya ini pertama kali Felix menyembunyikan sesuatu pada Changbin karena biasanya setiap kali ia ada masalah atau terfikirkan sesuatu, Pangeran cantik itu pasti langsung mengutarakannya pada sang bodyguard.

  Felix terpaksa menahan diri untuk tak mengutarakan isi hatinya pada Changbin, karena ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Changbin pasti pergi untuk mengabulkan permintaannya dan itu membutuhkan waktu yang lama. Felix tak suka.

"Pangeran.."

  Felix tersadar dari lamunannya, "Eh iya, Kak? Kenapa?" tanya Felix cepat.

"Ada masalah? Banyak pikiran?"

  Felix menunduk dan menggelengkan kepalanya pelan. Ia sudah menerka bahwa Changbin pasti sudah menyadari tingkahnya. Changbin menepuk puncak kepala dan tersenyum teduh.

  "Kalo gak mau cerita gapapa, tapi jangan sampe bikin kesehatanmu menurun ya? Suhu badanmu naik dikit nih." Felix dengan polosnya meraba dahinya lalu menatap Changbin.

"Keliatan ya?"

  "Kamu gak biasa ngebohong, jadi Kakak tau setiap tingkahmu aneh gini, kamu juga jadi lebih lesu." Changbin terkekeh pelan melihat Felix yang terlihat malu.

  "Kak Ino gak ada niatan buat pulang ya?"  Dan pada akhirnya, Felix menanyakan hal yang sedari tadi ditahannya. Changbin yang melihat Felix sedih pun lantas memeluknya.

  "Untuk sekarang mungkin belum, tapi dia bakal balik kok, Kak Minho gak mungkin ninggalin Adek kesayangannya ini,"  ucap Changbin mencubit hidung Felix.

  "Makasih Kak Abin, udah bikin Felix nyaman punya Kakak!" seru Felix antusias.

"Sama-sama Pangeran cantik."

  "Ih, mana ada Pangeran cantik! Yang ada Putri tuh cantik," elak Felix sembari memukul lengan kekar Changbin dengan pelan.

"Kalau gitu, Putri Felix?"

Bugh!

  Felix melempar bantal yang dipegangnya tepat ke arah muka lelaki dihadapannya sembari menggerutu, "Mana ada Putri tapi cowok!"

"Iya deh iya, maaf hehe."

...

"Udah pagi nih, Pangeran gak ada niatan bangun?" Changbin sejujurnya tak tega untuk membangunkan Felix, tapi disisi lain ia takut Felix marah karena melewatkan bangun paginya.

"F-felix pengen Ibunda.."

  Ah sial sekali, Ratu Nayeon baru saja pergi. Changbin menjadi tak tega melihat Felix yang terlihat lemas dan pucat, "Kamu kayaknya demam deh, Kakak ambil plester demam, obat sama sarapan kamu dulu ya?"

  "J-jangan tinggalin Felix, disini aja sambil peluk!" racau Felix walau sedari tadi matanya tertutup.

"T-tapi itu gak---"

"K-kakak gak mau, ya?"

  Changbin mengelak, dengan ragu ia tidur disebelah Felix lalu memeluknya, membiarkan selimutnya yang masih menyelimuti tubuh mungil itu.

"Felix sayang Kak Ino, jangan pergi lagi."

  Sepertinya Felix mengira bahwa orang disampingnya ini ialah sang Kakak yang selalu ia harapkan kepulangannya. Changbin tak berkata apapun lagi karena Felix kembali tertidur pulas.

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang