02.

187 123 56
                                    

Siang itu di koridor dekat perpustakaan sekolah yang sedang ramai nya para pelajar yang berbondong bodong ke kantin setelah bel istirahat berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu di koridor dekat perpustakaan sekolah yang sedang ramai nya para pelajar yang berbondong bodong ke kantin setelah bel istirahat berbunyi. Siang itu Abian harus menerima nasib nya karena menjadi influence, karena hal itu Abian tidak bisa ke kantin dan harus meladeni para perempuan bertanya tanya seperti Abian membuka sesi tanya jawab.

Helaan nafas kasar berkali kali keluar, perut nya dari tadi meraung minta diberi makanan enak. Sedikit nyeri karena tadi pagi lupa sarapan, minum susu saja itupun hanya seteguk.

Bintang yang melihat hal tersebut tertawa diikuti Tama yang berada disamping kiri Bintang. Bintang sebenarnya ingin iba tapi dia lagi kesal karena tugas nya harus kena tumpahan tinta Abian di jam pelajaran pertama tadi.

Ini sebenarnya salah Abian juga sih mau meladeni pertanyaan pertanyaan basi yang sama setiap harinya hingga Abian dan teman teman nya sendiri hapal dengan pertanyaan itu.

"Halah, mau banget ga makan Lo semua gara gara seorang Abian," sindir Ciya yang tiba tiba datang dan kesal melihat Abian dan kumpulan fans nya.

Abian menoleh cepat mendengar suara tersebut, senyum tipis yang hanya ia yang tahu tertata diwajahnya. Tapi itu tak berlangsung lama ketika otak cerdas nya mencerna apa yang gadis itu katakan untuk dirinya.

"Ya Lo iri, kan?" Balas Abian menaikkan sebelah alis nya lalu menyeringai sesekali melirik para penggemar nya yang mengangguk setuju dengan tatapan tak suka nya pada Ciya.

Terkekeh sarkas, memutar bola matanya malas kemudian berdecih seolah meremehkan Abian yang ditengah tengah penggemar seperti penjual tahu bulat.

"Iri apanya? Gue kasihan aja sama pasukan pelindung Abian yang enggak makan demi seekor Abian," elak nya tegas.

Pasukan pelindung Abian atau PPA banyak dibicarakan ketika anak kelas sepuluh yang baru masuk dan membuat kelompok itu. Mengundang kakak kelas dari 11 hingga 12. Itu sedikit membuat Abian dibenci oleh sebagian lelaki disekolah. Sedikit.

"Seekor seekor palamu, Lo kira kak Abian hewan apa?"

"Urusan sama Lo apa? Ngurus banget."

"Gila Lo, serah kita dong."

Mendengar umpatan umpatan dari "Pasukan Pelindung Abian" teman teman Abian terkikik menertawakan mereka yang benar benar melindungi Abian. Abian sendiri panik mendengar umpatan umpatan dari Pasukan Pelindung Abian tadi, melirik was was Ciya yang mengerutkan kening nya.

Ciya berdecak sambil melirik sekilas Abian yang menatap nya panik entah kenapa, seutas senyum tipis terpampang di wajah manis milik Ciya karena merasa diperhatikan. Melangkah meninggalkan penggemar Abian yang berseru padanya.

Enigma, Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang