20.

121 84 29
                                    

"Hari ini panas banget, ngapain pakai jaket sama topi?" Tanya Bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini panas banget, ngapain pakai jaket sama topi?" Tanya Bintang.

Tama tertawa melihat style Abian saat ini, pasalnya setelah menggunakan jas sekolah yang bisa melindungi dari dingin malah sekarang Abian menggunakan sweater kesayangannya dan topi putih yang jarang Abian kenakan. Abian seperti hendak jalan jalan bukan sekolah.

Abian berdecak sebal, kemudian tersenyum miring menyeringai kecil, "kalau kalian tau pasti kaget banget! Ini kejutan!"

"Apaan? Lo nggak pandai bikin terkejut soalnya," ucap Tama.

Bintang tertawa menyetujui pendapat Tama. Dengan iringan hatinya, tangan Bintang terulur hendak mengambil topi yang Abian kenakan. Saat sedikit lagi tersentuh, Abian memundurkan tubuhnya.

"Jangan sentuh gue! Lihat tangan lo? Masih banyak cokelat bekas roti!" Sergah Abian, tangan nya melindungi topi barunya.

Bintang merengut, memandangi tangan nya yang memang kotor bekas cokelat yang ia makan bersama roti untuk sarapan kali ini. Bintang menoleh kebelakang saat kotak tisu di meja yang mereka tempati habis.

"Eh, Ciya! Arka, ya?" Sapa Bintang sembari tangannya mengambil tisu tak lupa senyum ramah nya.

Ciya tersenyum membalas sapaan Bintang. Melanjutkan makannya tak memperdulikan hal lain karena ia belum sarapan dari rumah.

Di kantin saat ini tidak ramai karena kantin biasanya ramai lima menit sebelum masuk kelas, dan ini masih lima belas menit. Meja Ciya dan Abian berdekatan tetapi mereka berdua sama sekali tak sadar.

Mendengar nama kekasih nya, Abian menegakkan tubuhnya, kemudian berdecak, kenapa harus bersama Arka?

"Mau kaget enggak?" Tawar Abian pada Tama.

Tama menggeleng menolak, "nggak mau. Males."

"Nggak seru lo! Jauh jauh sana!" Kesal Abian.

Ciya menengadah mendengar teriakan kesal Abian, ia mengerutkan keningnya kala mendapati Abian menggunakan sweater dan topi, tumben.

Abian yang dari tadi curi pandang pun menjulurkan lidah nya saat tak sengaja pandangan mereka bertabrakan.

Memutar bola matanya malas, Ciya melanjutkan makan-makannya dengan tenang, walau pikiran masih menerka nerka dengan Abian.

"Nggak panas apa, Yan?"

Abian menggeleng, "enggak. Waterproof, Ntang."

Enigma, Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang