25.

92 53 87
                                    

Ketukan meja dari tadi berbunyi tak berhenti untuk mengusir bosan menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketukan meja dari tadi berbunyi tak berhenti untuk mengusir bosan menunggu. Ciya, sang pelaku sudah kesekian kalinya mengeluarkan nafasnya lelah, berkali kali mengetuk ngetuk meja dengan kuku panjang miliknya.

Selepas Abian membatalkan acara mereka tadi pagi, tepat sekali ia sedang berbicara pada Arka yang pagi sekali datang ke rumah untuk meminta menemani lelaki itu mencari buku untuk kerja kelompok di perpustakaan kota. Awalnya Ciya berkata jika ia mempunyai janji bersama orang lain yang tak lain adalah Abian, tetapi janji tersebut batal dan dengan cepat Arka mengambil kesempatan untuk mengajak Ciya menemaninya.

Jadi disinilah Ciya berada, duduk dengan bosan sambil mengetuk ngetuk meja, tangan satunya menumpu pipinya bosan. Tadi mengerang bosan tetapi tak dipedulikan oleh Arka.

"Ka," panggil Ciya pelan.

Yang dipanggil hanya berdehem untuk menanggapi.

"Lama banget, sih. Udah dua jam ini," keluh Ciya, bibir bawahnya maju beberapa senti cemberut.

Arka berbalik sambil tangan kanan membawa dua buku tebal dan menunjukkan nya pada Ciya, diletakkan nya buku tebal itu didekat Ciya kemudian ia duduk berhadapan.

Mengambil buku yang Arka taruh kemudian membaca sampul buku tersebut dengan seksama, "bagus, Ka. Jadi, pinjam ini?"

Arka mengangguk, "tapi, mau cari novel enggak, Ya?" Tawar nya sambil tersenyum.

"Nggak, Ka. Nggak suka baca novel," tolak Ciya.

"Suka nonton berarti?" Tebak Arka.

Mengangguk ragu.

Senyum sumringah Arka terpampang, "oke! Kita nonton habis ini! Ada film baru yang seru, lo harus nonton. Itu film nya di rekomendasikan banyak orang, Ya."

"Enggak deh, Ka. Gue mau mandiin kucing, mumpung hari libur, Ka," tolak Ciya menggeleng kecil.

Arka merengut, "ayo dong! Besok hari Minggu dan libur juga masih. Besok aja mandiin kucing nya."

"Nggak mau. Emang nonton nya enggak bisa di tonton nanti gitu? Gue males."

"Emang mandiin kucing enggak bisa dimandiin nanti gitu? Ayo nonton!" Balas Arka membalik omongan Ciya.

Ciya mendengus sebal, ini yang dibenci, Arka selalu memaksa dan kalau permintaannya tidak diterima maka akan memaksa dengan sekuat tenaga.

"Mau pasti? Mau lah! Oke mau. Bentar lagi kita nonton, Ya!" Dengan seenak hati Arka asal menyetujui ajakannya sendiri sambil senyum manis.

Yang dipaksa hanya mampu menghela nafas kasar dan mengangguk malas.

"Nanti malam ada acara enggak?"

Ciya mengendikkan bahunya.

Arka bergumam pelan, "kalau enggak ada nanti malam kita ke pasar malam gimana?"

Enigma, Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang