21.

125 88 23
                                    

"Sekarang lo ke kelas, udah banyak yang liatin, tuh!" Titah gadis yang bahunya sudah kebas akibat Abian hampir tertidur dipundak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang lo ke kelas, udah banyak yang liatin, tuh!" Titah gadis yang bahunya sudah kebas akibat Abian hampir tertidur dipundak nya.

Abian mengangguk malas, matanya melirik sekitar banyak manusia berdatangan karena sudah jam istirahat, apalagi sudah beredar fakta Abian memiliki rambut baru dan dihukum belakang sekolah.

"Nanti jadi, 'kan date nya? Jam empat gue ke rumah, ya?" Pertanyaan itu disetujui Ciya dengan mengangguk pelan.

"Ya udah sana! Hukuman lo udah selesai terus lo kurang kurangin deh ngelakuin hal yang aneh aneh, poin lo udah banyak, Yan!" Peringat Ciya sebelum berlalu pergi.

Abian menggerutu sebal, pandai sekali Ciya acting nya karena banyak orang orang. Abian melangkahkan kakinya ke kantin dengan beberapa sapaan kepada penggemarnya.

Sesampainya di kantin yang tak begitu ramai sebab istirahat pertama tidak terlalu banyak minat kecuali istirahat kedua karena banyak yang lapar.

Bian berlari kecil menghampiri meja teman temannya, pastinya mereka memesankan Abian sebuah nasi goreng dengan dua bungkus yupi untuk mengembalikan mood Abian.

"Weh!" Sapa Abian setelah duduk disamping Kai dan Daniel berseberangan dengan Bintang yang berada disamping Tama.

"Lama! Hukumannya sampai dua jam itu ngapain?" Kesal Bintang.

Abian menyengir bak cengiran kuda, mau jujur tapi Abian masih mau dipanggil Bamiru, jadi Abian lebih baik berbohong, "tadi tuh di taman belakang Ciya ngerjain gue! Dia jadiin gue layaknya babu," bohong Bian.

"Emang babu gitu pantasnya. Tapi, gue heran kenapa Bintang harus manggil Ciya yang notabennya mereka berdua kayak kucing dan tikus?" Heran Tama, mulutnya mengunyah mi instan kesukaannya.

Bintang berdehem pelan, "ya gue ketemunya sama dia doang? Terus juga gue lagi kesel sama Abian! Bisa bisanya gue jadi tumbal terus dengan kesialan abian!"

"Gue tuh bawa berkah, ya! Lo nya aja yang suka sial," dalih Abian tak terima.

Bintang mengacuhkan Abian, lebih baik ia makan makanan Tama untuk membantu menghabiskan mi Tama. Tama nya? Pengen mukul tapi tangannya sakit habis menulis panjang.

"Keren juga rambut lo, Yan! Tapi nggak keren sih kalau gara gara kata orang," ucap Kai sedikit menyindir.

"Lo ketularan Bintang, ya?"

"Apanya, Yan?"

"Julidnya! Tapi emang keren, sih gue. Tambah ganteng. Ya, 'kan?" Tanya Abian pada Daniel, ia menyisir rambutnya kebelakang menampakkan jidat paripurna nya.

Enigma, Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang