REVANIA-03

383 21 1
                                    

DOBEL UP NIHH. OH YAH VANIA AKU PANGGIL VANI AJA YAH BIAR GAMPANG.

TYPO BERTEBARAN 🤸🏻‍♀️

Huuufff....

Helaan nafas Vani, yang sudah dilanda kebosanan yang amat haqiqi. Vani sudah melakukan semua aktifitas yang menurutnya asik.

Mulai dari menonton Drakor, membaca novel, baca wattpad, scrol tiktok, scrol sg, liatin sw bocah alay dan banyak lagi.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengechat Oliv mungkin bisa menjadi obat kegabutannya.

Olivivi
Online

Vaniasu: P

Vaniasu: P

Vaniasu: Woy elah online doang
Chat gue gak di bales anj

Olivivi: Apaan Vaniasu??!!

Vaniasu: Gue gabut njer

Vaniasu: Eh Liv Lo tau open BO?

Olivivi: Eh anjir Lo tau gituan
dari mana?!

Vaniasu: Gio. Kemaren gue juga
di kasih liat Vidio orang
open BO. masa di video
nya isinya orang lagi
pangku pangkuan terus
kepala nya nempel. Kata
Gio itu ciuman.

Vaniasu: Terus terus gue juga
liat Icha lagi opben [open BO]
di sekolah sama kakel anjiirr.

Olivivi: Gio!! besok besok Lo gak usah dengerin tuh anak ngomong yaah.

Olivivi:. Eh lu katanya gabut. Kok gak kerumah Revan, biasanya Lo udah kek paantau nempel Bae.

Vaniasu: Oh iya, gue lupa. Yaudah Babay Oliv.
read.

***
tok tok tok

"Assalamualaikum, MANANUH KARPET MERAHNYA?!" Pekik Vani saat menginjak rumah Revan.

"Waalaikumussalam yaalah Vani. Bisa gak enggak usah teriak teriak. Papah kan kaget denger nya!" Ucap Zaki [Papah Revan]

"Eh ada Papah. Aduuh Vani jadi maluu" ucap Vani di gemes gemesin.

Zaki hanya menggelengkan kepala, melihat putri sahabatnya mirip persis sama sahabatnya dulu. Tapi menurut nya Vani itu sudah menanggap anaknya sama kaya Revan dan sebaliknya nya Bagi Sinta Revan juga di anggapnya anak sama seperti Vani.

"Ya udah masuk dulu, Revan ada di kamar"

Vani mengangguk lalu berjalan menaiki tangga, sesampainya di depan pintu Vani menggedor pintu dengan amat tak santainya.

Doorgedorgedorgwdor

"WOOYY REVANJING, BUKAUN PINTUNY!!"

"SABAR NYET, INI GUA BARU DARI KAMAR MANDI!"

ceklek.

"Lo kenapa sih demen banget teriak teriak?" ucap Revan saat membuka pintu.

"Hemm" dehemannya mengetuk ngetukkan dagunya dengan jari telunjuknya.

REVANIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang