REVANIA-32

381 15 0
                                    

"Segala sesuatu akan terungkap, dan Lo harus pandai-pandai memilih mana yang benar dan mana yang salah. Karna penyesalan datang di akhir, bukan di awal."

~Elvania Aurora Quenter

****

Rumor tentang Vani mencuri uang kas Sekolah langsung viral, entah siapa yang memberitahu.

Ketika Vani dan Ratna sampai di ruang Kepala Sekolah, Vani bertemu dengan kedua orang tuanya. Ya mereka di panggil untuk mengurusi tentang Vani, yang mencuri uang.

Vani duduk di sebelah Ratna, ia menunduk takut. Sebab kedua orangtuanya memandang Vani dengan tatapan sangat tajam. Vani hanya bisa berdoa di dalam hati, supaya ada titik terang.

"Oke, sekarang kita mulai." Kepala Sekolah membuka suara.

"Elvania, apa benar kamu mencuri uang Kas Sekolah?" Vani menggeleng mantap, "Demi Pak, saya enggak nyuri. Buat apa saya nyuri." Vani menekankan setiap kata katanya.

Kepala Sekolah mengangguk, "Tapi? Kenapa duit ada di tas kamu?"

"Saya serius Pak, saya enggak nyuri." Kekeuh Vani.

Ketika perdebatan berlangsung, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan.

Tok..Tok..Tok

"Masuk."

Ceklek..

Ternyata terdapat Luna. Luna masuk lalu berucap, "Pak! Saya menemukan barang bukti, kalau Vani memang nyuri duit itu!" Luna menunjukkan gantungan boneka Boba, di situ tertera nama Elvania.

"Vani? Apa benar ini punya kamu?"

"I-iya pak, ta-tapi kok? Bisa ada sama Luna?"

Luna gelagapan, "Itu saya gak sengaja lewat depan ruang Bu Siti—bendahara sekolah, terus nemu gantungan kunci ini, iya saya nemu di depan ruang Bu Siti."

Bu Siti yang ada di sana menatap curiga terhadap Luna, namun segera ia tepis dengan menggeleng kan kepalanya.

"Vani! Ini barang bukti sudah ada semua! Mau ngelak lagi?"

Vani menggeleng pelan.

"Tante! Kalau ngurus anak yang bener dong, katanya orang kaya. Tapi anaknya di ajarin nyuri. Apa jangan jangan Tante sama Om kaya, hasil nyuri ya?" Luna memandang remeh Sinta dan Adi.

Sinta melihat Luna dengan tatapan tajam. "Sudahlah, saya mau pergi dulu, byee!" Luna pergi dari ruangan.

Pak Kepala Sekolah melihat Vani yang masi menunduk. "Bapak gak tau lagi sama kamu Van. Kamu buat masalah terus. Bapak akan Skors kamu satu Minggu." Putusnya.

Titik terang yang Vani harapkan pupus.

"Baik pak, maaf anak saya telah mengecewakan bapak, saya akan ganti uangnya." Sinta ingin mengeluarkan uang, namun di tahan oleh Pak Kepala Sekolah.

"Tidak usah Bu."

Sinta mengangguk. Setelahnya ia menarik pergelangan tangan Vani dengan kasar. Membawanya ke mobil.

REVANIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang