REVANIA-33

404 16 1
                                    

"Tidak ingin dia pergi, namun caramu yang membuatnya pergi."

"Cowo terbrengsek yang pernah gue temuin, itu Lo Revan!"

****

BRUKK

Vani terlempar ke trotoar, kepalanya membentur pinggir trotoar. Motor nya hancur terlindas mobil truk. Kepalanya mengeluarkan banyak darah.

"Gu-gue sa-sayang Lo Re-revan..." Mata Vani terpejam. Tak lama suara ambulan datang.

****

"Vani kemana yah? Kok gak balik balik, gue takut kenapa kenapa," Oliv sejak tadi mondar mandir di kantin, perasaannya sangat tak enak, seperti ada yang mengganjal.

"Duduk dulu Liv. Minum, Lo tenangin diri lo."

"GIMANA GUE BISA TENANG HAN?! SA-SAHABAT GUE DI TUDUH YANG ENGGAK-ENGGAK!" Bahu Oliv bergetar, entah dirinya percaya bahwa Vani sedang tidak baik baik.

"Eh, ini ada berita katanya seorang perempuan tertabrak truk di Jl.xxx!" Beni memberitahu isi handphone nya.

"Eh ini ada plat motor nya,"

"Apa?"

"B xxx xxx."

"Kok kayak kenal ya?"

Semuanya saling pandang. "ITU PLAT NOMOR MOTOR VANI!"

Semuanya segera berlari, kecuali Jojo, dirinya memanggil Gio terlebih dahulu.

Oliv berada di belakang Reyhan alias di bonceng. Jojo telah datang bersama Gio. Mereka langsung menyalakan motor ya dengan kecepatan penuh, meninggalkan perkarangan sekolah.

"Han! Cepetan!!"

"Sabar, ini udah cepet."

"VANI SAHABAT GUE HAN! GUE GAK MAU DIA KENAPA KENAPA!"

"SAMA! VANI JUGA SAHABAT GUE!"

"Ya udah si selon." Oliv sedikit menciut, akibat bentakan Reyhan.

Hening kembali melanda.

Tak terasa telah sampai di rumah sakit. Ya mereka tahu dari Berita, bahwa Vani di larikan ke RS xxxx.

Mereka berlima berlari di koridor Rumah sakit. "SUS, PASIEN TABRAKAN DIMANA?!"

"Pasien sedang di tangani oleh dokter, di ruang operasi. Ruangannya A34."

Mereka mengangguk, langsung berlari menuju ruangan A34.

****

Di sisi lain, Revan kembali ke sekolah. Dirinya keluar sebentar, atau bisa di bilang bolos, hanya untuk memarahi Vani. ((goblok kan?))

Revan berjalan di koridor yang sepi, sebab jam pelajaran sedang berlangsung. Namun samar samar dirinya mendengar sesuatu dari kamar mandi.

Revan berjalan mengendap-endap.

"Gimana? Orang suruhan Lo berhasilkan?"

REVANIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang