Jauh Diatas Rooftop

29 8 0
                                    

Taehyung masih berusaha mencari keberadaan Jennie. Semua tempat ia cari hingga satu tempat yang belum ia cari, Rooftop. Ketika sampai, ia melihat Jennie yang sedang berdiri sambil menatap ke bawah gedung.

"Jisoo-ya," lirih Jennie.

Taehyung pun mendekati Jennie dan menanyakan apa yang terjadi.

"Jennie, apa yang kau lakukan disini?" tanya Taehyung sambil mengguncang bahu Jennie.

Jennie hanya bisa membeku ditempat, entah apa yang baru saja terjadi yang membuatnya tidak bisa berkata - kata.

Seketika suara kebisingan para siswa di kampus menjadi heboh, karena penasaran Taehyung pun melihat dari atas rooftop.

DEG!

Taehyung begitu tercengang melihat itu. Jisoo, gadis yang ia sebut sebagai ratu gossip sekaligus temannya, tergeletak berlumuran darah di bawah. Pikiran Taehyung kalap, ia tidak percaya apa yang baru saja dia lihat.

Taehyung menatap Jennie dengan pandangan penuh pertanyaan sekaligus tak percaya.

"Jenn,"

Jennie hanya terdiam, ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Taehyung yang geram dengan kelakuan Jennie pun menampar muka Jennie begitu keras.

"Kau mendorongnya?" Tanya Taehyung dengan tatapan intimidasi.

"Jennie-ya!"

Jennie pun terjatuh lemas, dia benar - benar terlihat begitu tak berdaya.

"KAU MAU MEMBUNUHNYA?!" Tanya Taehyung sekali lagi.

Tetap tidak ada jawaban, akhirnya Taehyung berlari dan turun menghampiri Jisoo yang tergeletak tak berdaya.

Setelah kepergian Taehyung, Jennie hanya bisa diam menatap lantai rooftop. Pikirannya benar - benar kalut. Jiwanya terguncang, masih belum bisa menganalisa apa yang terjadi. Bahkan, tamparan Taehyung tak dapat Jennie rasakan. Mimpi itu, mimpi yang benar - benar jadi kenyataan. Menimbulkan sedikit trauma dan ingatan tentang kematian keluarga sekaligus sahabatnya.

Perlahan ia merasa punggungnya menyentuh tembok rooftop sambil menekuk kedua kakinya dan membenamkan kepalanya di lipatan kedua tangannya yang bertumpu pada lututnya. Bahunya bergetar, ia menangis sejadi - jadinya. Pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan - pertanyaan yang penuh teka - teki.

Tiba - tiba ia mengangkat kepalanya. Tidak, Jennie tak boleh hanya menangis dan merutuki segala nasibnya. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seketika fikirannya teringat satu nama, Jisoo. Apa yang terjadi dengannya?

Jennie berusaha berdiri lalu berjalan ke arah pintu rooftop. Memutar knop pintu dan turun untuk melihat bagaimana keadaan temannya itu.

Sangat ramai. Mendengar suara sirine ambulance, Jennie berlari keluar gedung dan melihat tubuh Jisoo ditidurkan di ambulance stretcher. Disana teman - temannya, menangis dengan keras sambil berlari mencari mobil masing - masing. Untuk mengikuti mobil ambulance yang perlahan sudah tak terlihat lagi.

Melihat Taehyung berlari kearah mobil lain, Jennie menahan tangannya.

"Tae, aku ikut," menatap Taehyung sedangkan Taehyung hanya menampakkan muka datar.

Taehyung menepis tangan Jennie dengan keras.

"Lepaskan,"

"Kumohon Tae," lirih Jennie.

"Gunakan mobilku,"

Taehyung hanya bisa menghela nafas lalu menarik Jennie kearah mobil. Dan mobil itu melesat meninggalkan kampus menuju rumah sakit.

Cathedra : The Malery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang