Tamparan Keras

29 9 1
                                    

Sesuatu yang kau lihat belum tentu itu adalah sebuah fakta yang sebenarnya.

—The Malery

Suasana ramainya pengunjung menemani Jennie yang terduduk sendirian di dalam cafe. Menatap kosong ke arah taman yang berada di sebelah Cafe. Pikirannya tertuju pada satu tempat. Antara sanggup atau tidak. Sampai lamunannya terhenti ketika ia merasa bahunya ditepuk oleh seseorang.

“Jen,” seseorang menepuk bahu Jennie dari belakang.

“Aaa!” Jennie mengelus dadanya sambil menatap si pelaku.

“Kau membuat ku terkejut.”

Taehyung terkekeh, “Kau bisa terkejut juga rupanya.”

“Tentu saja bodoh.”

Taehyung mendudukkan dirinya di depan Jennie. Setelah Taehyung meletakkan barang-barangnya pesanan yang dia pesan pun datang. 

“Kau sepertinya sudah lama di sini.”

Taehyung menyesap Thai Tea nya.

Hening.

Tidak terdengar sahutan dari perempuan di depannya ini. 

Taehyung mendongak menatap Jennie yang ternyata sedang melamun menatap taman. Taehyung menghela napas lalu menepuk pelan tangan Jennie yang membuat si empu sedikit terkejut sambil menatap Taehyung.

“Ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya Taehyung.

“Tidak ada,” Jennie lagi-lagi menatap ke arah taman.

Taehyung memicingkan matanya, “Kau tidak pandai berbohong.”

Jennie menengadahkan kepalanya lalu menatap secangkir ice coffee yang terletak di meja, “Sebenarnya ada.”

"Taehyung-ah."

"Eung?" jawab Taehyung

“Kau hari ini kosong?” tanya Jennie.

Taehyung menelan Thai Tea nya lalu mengangguk, “Ada apa? tumben sekali kau bertanya seperti itu.”

Jennie menatap serius Taehyung.

“Temani aku ke suatu tempat.”

"Kemana?"

"Sudah ikut saja."

Jennie pun keluar dari mobil disusul Taehyung dengan wajah sebalnya karena sepanjang perjalanan menuju tempat ini, Jennie sama sekali tidak menjawab pertanyaan Taehyung tentang apa tujuan mereka kemari.

Taehyung menatap rumah di depannya. Rumah ini sangat terpencil jauh dari pemukiman warga dan juga suasananya yang lumayan sejuk. Ditambah lagi terdapat beberapa bodyguard yang menjaga gerbang masuk tadi.

“Jen, jawab aku. Untuk apa kita kemari?”  

Mereka berjalan ke arah pintu masuk yang berlapis kayu itu, “Nanti juga kau tau.”

Jennie memencet bel yang terdapat di samping pintu. Lalu keluarlah seorang perempuan berpakaian seperti suster.

“Dengan Nona Jennie?” tanya suster itu.

Jennie mengangguk. Sedangkan Taehyung memilih untuk diam karena tidak mengerti apa yang terjadi di depannya ini.

“Baiklah. Mari masuk, Nona sedang berada di kamarnya.” suster itu menyingkirkan sedikit tubuhnya mempersilahkan Jennie dan Taehyung masuk.

Cathedra : The Malery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang