"Kau Seorang Pembunuh!"

22 6 0
                                    

Chanyeol menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang terbilang cukup luas namun sederhana. Melepas seatbelt lalu turun dari mobil, sedikit melakukan peregangan karena menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Suasana yang damai dan sejuk karena terdapat banyak pohon yang tertanam di sekitarnya. Dan ia baru menyadari bahwa rumah ini bisa dikatakan lumayan jauh dari pemukiman warga. 

Chanyeol melihat-lihat sekitar guna mengagumi betapa indahnya suasana disini namun matanya tak sengaja menangkap siluet seorang pria paruh baya dari balik pohon. 

Pria paruh baya itu tampak sedang mengawasi rumah yang ingin Chanyeol kunjungi. Merasa ada yang tidak beres, Chanyeol sedikit mendekati pria itu. 

"Siapa disana? Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Chanyeol sedikit berteriak ke arah pria asing itu. Pria paruh baya itu sedikit tersentak, lalu menatap Chanyeol dan memilih pergi meninggalkan tempat persembunyiannya. 

Chanyeol yang melihat itu hanya menggeleng. "Ada-ada saja orang seperti itu." 

Teringat dengan tujuan utamanya, Chanyeol melangkahkan kakinya menuju gerbang rumah itu. Saat ingin mengetuk, dirinya sedikit dikejutkan dengan kemunculan satpam di sela gerbang. 

"Ada perlu apa, Tuan?" 

Chanyeol sedikit mengelus dadanya. "Begini, Pak. Saya ingin bertemu dengan Seohyun."

Satpam itu sedikit mengernyit. "Apa anda ada hubungan dengan Nona Seohyun?" 

Chanyeol mengangguk. "Saya saudara jauhnya." Lalu merogoh saku celananya, mengaktifkan ponselnya lalu menyodorkan pada satpam. "Ini Jennie adikku. Beberapa hari yang lalu dia sempat kemari bersama seorang pemuda." 

Satpam itu tampak memikirkan sesuatu lalu menjentikkan jarinya. "Ah! Nona Cantik itu. Baiklah silahkan masuk. Kau akan diantar dengan bodyguard kami, Tuan." 

Satpam itu lalu membuka gerbang, memanggil salah satu bodyguard untuk menuntun Chanyeol masuk kerumah. 

Chanyeol berjalan dibelakang bodyguard itu. Karena asik kagum dengan suasana rumah yang damai hampir saja dirinya menabrak punggung bodyguard di depannya ini karena mendadak berhenti. 

"Tuan, saya akan panggilkan suster Choi dulu." Chanyeol mengangguk lalu bodyguard itu masuk kedalam rumah. 

Tak lama kemudian datanglah bodyguard itu bersama seorang suster. Sesampainya di depan Chanyeol, bodyguard itu pamit undur diri. 

"Maaf, Tuan. Anda siapa?" tanya suster Choi ramah. 

"Perkenalkan aku Park Chanyeol. Aku saudara jauh dari Seohyun dan Jennie. Bisakah aku bertemu dengan Seohyun?"

"Ada perlu apa dengan Nona Seohyun, Tuan." 

"Ada sesuatu yang perlu aku bicarakan padanya." Chanyeol menjawab tegas. "Tentang keluarganya." 

Suster Choi mengangguk. "Saya akan tanyakan Nona. Tuan bisa menunggu disini." 

Suster Choi menuntun Chanyeol untuk masuk keruang tamu dan duduk disofa selagi menunggu dirinya keatas. 

Sepeninggalan Suster Choi, Chanyeol menyandarkan punggungnya lalu menghela napas berat. "Entah kenapa aku jadi sedikit mengantuk." 

Tanpa ia sadari, dirinya sudah memejamkan mata. Namun itu hanya berselang beberapa menit karena suara langkah kaki yang terdengar jelas. 

Chanyeol segera membuka mata dan melihat Suster Choi berjalan ke arahnya. 

"Maaf, Tuan. Nona Seohyun sedang tidak ingin bertemu siapapun." 

Chanyeol bangkit lalu menatap Suster Choi dengan tatapan memohon. "Aku hanya akan berbicara sebentar. Sungguh! Ini sangat penting. Demi Jennie. Kumohon."

Cathedra : The Malery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang