Ketika Taehyung, Kihyun, Lucas pergi untuk mencari bukti yang dapat membuktikan kebenaran, Jennie, Nayeon, Jinsoul, Miyeon , dan Baekhyun masih berdiam di kampus menunggu kabar dari teman-temannya yang lain.
"Sebaiknya kalian pulang, aku akan baik-baik saja," Jennie memandang penuh kekhawatiran ke arah teman-temannya.
Nayeon menatap lekat Jennie. "Kita akan bersamamu apapun yang terjadi, Jen."
"Aku juga sudah berjanji dengan Taehyung akan menjagamu." Baekhyun menolak untuk meninggalkan Jennie.
Jennie tetap berupaya agar teman-temannya pergi meninggalkannya, karena Jennie mempunyai firasat yang tidak enak tentang keberadaan teman-temannya di dekatnya.
"Aku akan merasa lebih baik saat aku sendiri."
"Aku tidak akan kemana-mana, aku akan langsung pulang."
Baekhyun dan Nayeon tidak menghiraukan ucapan Jennie, mereka hanya fokus mengurutkan kejadian-kejadian yang selama ini terjadi, dan mereka harus menjaga Jennie bagaimanapun juga.
"Kenapa kalian harus menjaga Jennie?"
"Dia bukan anak kecil yang harus diawasi 24 Jam bukan?" tanya Jinsoul kesal.
Miyeon mendekati Jinsoul dan menggandeng tangan Jinsoul. "Aku setuju dengannya, Jennie pun sudah bilang tidak akan kemana-mana bukan?"
"Kalian bisa pergi jika kalian mau," Nayeon menatap lekat Jinsoul dan Miyeon. "Tapi, jangan salahkan kami jika terjadi sesuatu dengan kalian."
Jinsoul dan Miyeon saling bertatapan, menatap penuh keraguan antara pergi atau menetap disana bersama Jennie, Baekhyun dan Nayeon.
"Bagaimana? Kenapa kalian masih disini? Kalian tidak jadi pergi?" Baekhyun menatap sinis ke arah Jinsoul dan Miyeon.
"Aku malas berurusan dengan mereka, sebaiknya kita pergi saja." Miyeon berbisik pelan pada Jinsoul.
Jinsoul menggertak risih. "Baiklah kita akan pergi sekarang, semoga kalian selamat."
Setelah membereskan beberapa barang milik mereka, Jinsoul dan Miyeon bergegas pergi dari Kampus. Hanya tersisa 3 orang sekarang. Jennie masih berusaha mencari alasan agar teman-temannya mau meninggalkannya.
"Ah! Aku tau!" batin Jennie. Jennie mengambil ponselnya dan berpura-pura menelpon kakak laki-lakinya.
"Halo? Ada apa Oppa?" jedanya. "Ah, Baiklah aku akan kesana." Jennie mengambil tasnya.
"Kau mau kemana?" Nayeon menahan Jennie untuk pergi. "Jangan berusaha kabur dari kami Jennie," sambung Nayeon.
"Aku harus pergi, kalian juga harus pulang. Chanyeol oppa sudah menungguku di rumah. Aku akan baik-baik saja." Jennie berusaha meyakinkan teman-temannya yang sedang menatap Jennie penuh keraguan.
Nayeon beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Jennie. Jennie merasa ketakutan sekarang, dia takut rencananya akan gagal dan tidak bisa pergi.
"Baiklah, hati-hati di jalan. Kabari kami kalau kau sudah sampai rumah." Nayeon menepuk pelan bahu Jennie. Jennie menghela nafas panjang setelah mendengar tuturan kalimat dari Nayeon.
"Ten…Tentu, aku akan mengabari kalian nanti," nada bicara Jennie gugup karena tidak percaya rencananya berhasil. "Kalau begitu aku pergi dulu, kalian jangan terlalu lama disini, langit juga sudah mulai gelap."
"Kami akan pulang setelah merangkai beberapa kejadian ini," Baekhyun menunjuk buku penuh tulisan abstrak dan beberapa foto dengan lirikan matanya.
Jennie merasa tidak enak hati dengan Baekhyun dan Nayeon. Mereka masih berusaha mencari apa yang menjadi penyebab kematian teman-temannya. Namun Jennie juga tidak bisa menetap dan berdiam diri saja. Dia juga harus mencari kebenaran dibalik semua mimpi yang dia dapatkan akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cathedra : The Malery
Mystery / ThrillerJennie yang tidak sengaja melihat suatu hal yang membuatnya dan orang di sekitarnya dalam bahaya. Temukan dan pecahkan siapa pelaku sebenarnya.