PART 14

623 54 2
                                    

Hari ini Kevin berniat bertemu dengan Karina. Ia sudah berada di dalam mobil sembari menunggu Karina pulang.

Jujur ia masih belum berani muncul di depan umum setelah kejadian semalam. Alhasil ia menemui Karina di jam pulang.

Langit sudah menjelang sore dan Karina belum juga keluar dari tempat kerjanya. Sebenarnya ia bisa-bisa saja bertemu dengan atasan Karina untuk meminta Karina agar diizinkan untuk berbicara padanya.

Tapi Kevin rasa itu terlalu berlebihan.

Lama menunggu, akhirnya Karina keluar dari tempat kerjanya. Namun takdir tak memihak kepadanya. Ia dijemput oleh Ginting.

Kevin mendengus lantas mengikuti mereka dari belakang. Saat diam-diam mengikuti mereka, Kevin tersenyum penuh arti.

Ia tak lagi menyalahkan takdir. Karena dengan ini, ia akan tau alamat rumah Karina.

***

Jalan Argopuro Klatak Banyuwangi.

Karina dan Ginting terlihat masuk kedalam kompleks perumahan yang lebih sederhana. Jauh sekali dengan perumahannya yang terlihat lebih mewah seperti rumahnya.

Mereka turun dan mulai masuk kedalam salah satu rumah. Sedangkan Kevin masih terdiam bingung. Turun sekarang juga, namun ia takut ada yang melihatnya.

Saat Kevin hendak turun dari mobilnya, tiba-tiba Ginting kembali keluar dari rumahnya dan pergi menggunakan motornya entah kemana.

Kevin menundukkan tubuhnya saat Ginting melewati mobilnya. Berharap Ginting tak melihat keberadaannya.

"Gue masuk sekarang aja deh, mumpung sepi," gumam Kevin.

Dengan gerakan cepat ia sudah tiba di depan rumah yang ia yakini rumah Karina. Rumah ini sangat jauh dengan rumah Karina dulu.

Apa benar ini rumah Karina? batin Kevin.

Kevin mengetuk pintu dan tak lama sosok yang ia cari keluar. Betapa kagetnya Karina menemui Kevin yang sudah berada didepannya begini.

"Ke--kevin," beo Karina terkejut.

"Hai," sapa Kevin kikuk. Ia berusaha sebiasa mungkin seperti melupakan kejadian kemarin.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Karina sedikit tak santai. Namun fokusnya malah pada luka memar yang terdapat pada sudut bibir Kevin dan di bawah matanya.

Jujur Karina kian merasa bersalah. Karena hal itu juga karena dirinya.

"Ada yang mau gue omongin," ucap Kevin.

"Mending kamu pulang sekarang." Bukannya menjawab pernyataan Kevin, Karina malah menyuruh Kevin untuk pulang.

Mata Karina beralih pada area depan rumahnya. Berharap tak akan ada yang melihat sosok Kevin di sini. Bisa geger satu kompleks tau sang juara dunia menghampiri Karina.

"Nggak," tolak Kevin.

"Pulang, Vin. Di sini gak aman. Pasti kamu ketauan."

"Gue gak disuruh masuk gitu?"

Karina menelan salivanya susah. "Gak ada Bang Ginting. Aku gak bakal biarin kamu masuk rumah."

"Kenapa?"

Karina mendecak. "Gak baik Vin cowok cewek berdua dalam satu rumah."

Kevin mengerutkan keningnya hendak melayangkan pertanyaan. Namun Karina tiba-tiba menarik Kevin masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu tiba-tiba, ketika segerombolan ibu-ibu terdengar seperti akan melewati rumahnya.

"Kok gue--"

"Ssstttt..." Karina menempelkan telunjuknya pada bibir Kevin. Dan Kevin refleks mengatupkan bibirnya menurut.

KEVIN || About Badminton AthletesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang