PART 29

276 29 0
                                    

"Jo?" panggil Ginting Karena sedari tadi ia hanya terdiam tak merespon apapun perkataan Ginting. Entah ia tengah memikirkan apa.

Ginting takut jika Jojo merasa dipermainkan oleh dirinya dan Karina. Pasalnya setelah bercerita tentang masa lalu yang menjadi alasan Karina dan Jojo putus, Jojo lebih banyak diam.

Jojo hanya menoleh menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya 'apa'.

"Lo bisa lupain Karina?" tanya Ginting hati-hati.

"Gue usahain, Ting."

"Kalo lo mau bertemen gak papa kok. Gue kan cuma ngingetin. Gue cuma mau yang terbaik buat sahabat sama adik gue."

"Iya gue ngerti. Makasih ya," ujar Jojo mengembangkan senyumnya.

Ralat.

Lebih tepatnya memaksakan senyumnya.

Saat ini mereka sudah berada di ruang rawat Karina. Duduk di sofa yang ada di ruang tersebut. Sedangkan Kevin ia biarkan berada di kursi dekat brankar Karina.

"Ayok sekarang kita tebus obat buat Karina," ajak Jojo mulai beranjak dari duduknya

"Jo," panggil Ginting melirih.

"Udah ah gak usah mellow gitu. Lo udah gue anggap kayak saudara gue sendiri," kata Jojo mulai merangkul Ginting.

"Kalo Karina?" pancing Ginting.

"Masa depan yang gak jadi," kekehnya dan Gintingpun ikut tertawa.

"Kita sambut seorang Jonathan Christie menjadi sadboy," ledek Ginting.

"Gini-gini sadboy yang bermartabat ya," elak Jojo berusaha terus mencairkan suasana.

"Dih sok iye banget," cibir Ginting.

"AAAAAAAA!"

Teriakan itu lantas membuat Kevin, Jojo dan Ginting menoleh dan menghampiri Karina dengan cepat.

"Karina," panggil Ginting berusaha menyadarkan Karina yang masih dengan mata terpejam. Sepertinya adiknya itu tengah mimpi buruk.

Karina membuka matanya perlahan. Orang yang ia lihat pertama kali adalah abangnya. Dengan cepat ia memeluk Ginting erat.

"Karina mimpi buruk ya?" tanya Ginting membalas dekapan Karina hangat. Karina mengangguk kecil pada dada bidang abangnya.

"Karina takut," cicitnya. Walaupun suaranya lemah, Ginting masih bisa mendengar jelas.

"Takut kenapa, hm? Ada Abang disini."

Karina masih bergeming dipelukan hangat abangnya. Ia masih enggan membuka suara. Gintingpun membiarkan Karina sampai adiknya itu benar-benar tenang.

Karina menggeliat sembari melepaskan pelukannya dari Ginting.

"Udah tenang?" tanya Ginting dan Karina mengangguk kecil.

"Mau cerita ke Abang?"

Karina yang semula menunduk lantas mendongak. Pemandangan yang kian membuat kepalanya memberat. Ada Jojo dan Kevin juga disana.

Situasi seperti apa, ini? batinnya.

Tak ingin memikirkan dua cowok di depannya, Karina kembali memfokuskan dirinya pada Ginting. "Karina mimpi kejadian waktu itu."

Ginting mendesah pelan mendengar ungkapan Karina. Tapi ia tak mungkin menampakkan kekhawatirannya di depan adiknya itu.  "Udah ya, tenang, cuma mimpi."

"Karina atur napas dulu sekarang. Hirup lalu buang. Perlahan, Rin, biar lebih mendingan." Karina menurut dan memulai mengambil napas dalam-dalam lalu dihembuskannya perlahan.

KEVIN || About Badminton AthletesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang