PART 16

589 38 0
                                    

"Selamat datang Kevin Sanjaya," goda Fajar-- temannya di pelatnas. Kevin telah tiba kembali di Jakarta dan hari ini ia kembali pada rutinitasnya menjadi seorang atlet. Yaitu latihan.

Kevin tersenyum tipis lalu mengangguk kecil. Tak seperti biasanya, ia hanya merespon singkat.

"Gimana? Udah mendingan?" tanya Coach Herry menghampiri Kevin.

"Lumayan, Coach," jawab Kevin seadanya.

"Gak ada kabar sama sekali lo, Vin. Kemana sih?" tanya Rian-- temannya di pelatnas juga.

"Istirahat lah," jawab Kevin santai.

Semua atensi pemain teralihkan oleh suara Coach Herry. "Okey semua udah ngumpul?" tanyanya yang dijawab anggukan oleh semuanya. "Yuk mulai latihan!" perintahnya.

Semua pemain andalan negara itupun lantas menyebar guna kembali latihan untuk tournamen selanjutnya.

"Vin," panggil Marcus seraya berlari kecil menyamakan langkah Kevin. Dan yang dipanggil hanya menoleh sekilas.

"Oleh-oleh gue lo bawa?"

Kevin mendecak. "Ada di mobil."

"Sip mantap."

"Berapa banyak?" tanya Marcus kembali.

"Sekarung buat lo."

"Wahh emang lo bawa apaan?" tanya Marcus dengan mata berbinar.

"Batu."

Marcus tak segan-segan menabok kepala Kevin dengan keras. "Jadi ini hasil healing lo?" tukas Marcus sedikit menyindir.

Kevin mencibir kesal. Memilih mengabaikan pertanyaan Marcus.

"Berapa hari kita latihan disini?" tanyanya mengalihkan pertanyaan.

"Gak tau."

"Gue bawa nyokap bokap gue kesini. Yakali harus gue tinggal cepet gara-gara tournamen udah deket."

"Ya gimana lagi. Emang udah kebiasaan kita bolak-balik gini."

"Vin memar lo keliatan loh," imbuh Marcus dan berhenti tepat di depan Kevin. Menatap intens wajah partnernya.

"Emang iya?" tanya Kevin seraya meraba wajahnya. Sekali meringis ketika tak sengaja menyentuh lebam di wajahnya.

"Iya. Lo gak nyadar tadi pada ngeliatin lo."

"Nyadar. Tapi gue nangkepnya ngeliatin karena gue cakep," balas Kevin percaya diri.

Marcus melengos dengan gaya seperti ingin muntah. "Narsis," cibirnya.

Kevin terkekeh dibuatnya. "Ya udah kali toh yang memar gue."

"Tapi kan kalo lo ada masalah sama orang luar, yang kena juga pelatnas."

"Tenang aja. Gue gak bakalan ngelakuin apa yang lo takutin."

"Iya-iya gue percaya. Sambil diobatin takut ketauan media," pesan Marcus dan dibalas anggukan singkat oleh Kevin.

***

"Hai, Vin. Gimana kabar lo?" tanya Jojo yang langsung duduk di sebelah Kevin.

Kini semua pemain tengah beristirahat disela latihannya.

Jojo yang melihat Kevin tengah duduk dipinggir lapangan sendirian itu lantas berinsiatif untuk menghampirinya.

Kevin menoleh singkat lalu kembali menghadap ke depan. "Baik."

Jojo mengangguk-anggukan kepalanya. "Bagus deh."

"Gue boleh nanya?" ucap Jojo meminta izin.

"Biasanya langsung juga langsung nyosor nanya ini itu," sindir Kevin.

KEVIN || About Badminton AthletesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang