PART 26

331 36 2
                                    

"Lo dari mana aja sih, Jo. Tadi aja pamit mandi. Mandi kemana lo? Sungai? Waduk? Ap-- Loh loh lo mau kemana anjir," heboh Ginting ketika melihat Jojo yang melewatinya dengan menarik koper di tangannya.

Ginting lantas berdiri dari duduknya lalu mendekat ke arah Jojo. "Mau kemana? Tiba-tiba aja."

"Gue mau balik, Ting."

"Ke Jakarta? Ke rumah lo apa langsung ke asrama lo? Ada hal penting?" tanya Ginting bertubi-tubi.

Jojo yang masih berbenah resleting kopernya lantas mendongak.

"Lo nangis? Kenapa? Gara-gara mau balik? Gak biasanya deh." Lagi-lagi Ginting bertanya melihat mata Jojo yang memerah.

"Kesemprot debu tadi," jawab Jojo santai.

"Mana bisa--"

"Udah ya, Ting gue cabut. Gue buru-buru banget nih," ujar Jojo beralibi.

"Lo gak pamit ke Karina? Gak mau nunggu dia pulang?"

"Gak perlu."

"Gue pamit ya. Gue gak janji bakalan kesini lagi."

"Kenapa sih?" tanya Ginting semakin heran. Dahinya mengerut bingung.

"Gue naik mobil kesini. Tadi sempet ambil mobil gue di hotel." Bukannya menjawab pertanyaan Ginting, Jojo malah mengalihkan pembicaraannya.

Saat hendak membuka pintu rumah Ginting, Jojo berbalik menghadap Ginting. "Gue titip Karina ya, kalo ada apa-apa sama dia yang perlu bantuan gue gak usah sungkan buat minta tolong," pesan Jojo terlihat serius dan tulus

Setelah itu Jojo benar-benar keluar tanpa menunggu jawaban Ginting.

Ginting tak mengerti apa yang terjadi masih terdiam di tempatnya. Mencerna setiap perkataan Jojo padanya dan mengingat-ngingat hal apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Apa Jojo marah padanya? Apa Jojo kecewa karena ia membatasi kedekatannya dengan Karina? Apa Jojo--

Ah sudahlah. Ginting dibuat semakin bingung.

***

Keheningan kembali terjadi pada keduanya. Baik Kevin maupun Karina sama-sama terdiam. Karina membatalkan niatnya untuk pulang karena Kevin kembali mencegahnya.

Terdengar helaan napas yang keluar dari hidung Kevin. Ia menoleh pada Karina yang masih diam menatap ke depan. Entah apa yang ia lihat padahal taman ini benar-benar sepi pengunjung kecuali mereka berdua.

"Lo kenal di mana sama Jojo, Rin?" tanya Kevin memberanikan diri.

"Bukan urusan kamu," jawab Karina ketus.

"Iya sih," cicit Kevin lalu kembali menatap ke depan.

"Gue masih gak nyangka lo pernah pacaran sama Jojo," ungkap Kevin tanpa menatap Karina.

"Berapa lama, Rin?" tanyanya kembali. Entah mengapa rasanya ia ingin begitu tahu bagaimana kisah asmara Jojo dan Karina.

"2 tahun."

Kevin menaikkan kedua alisnya tak percaya. "Selama itu?" tanya Kevin meyakinkan pendengarannya. "Pantes Jojo gagal move on."

"Di pelatnas dia juga jarang banget ngomongin pasangan. Hampir gak pernah diberitakan deket sama perempuan. Ternyata dia jaga hatinya buat lo," gumam Kevin dengan nada merendah.

"Tanggapan lo gimana, Rin?"

"Apa?" tanya Karina balik. Ia menatap Kevin tak paham maksud pembicaraannya.

"Respon lo ke perasaan Jojo?"

Karina menelan salivanya susah. Ia tak langsung menjawab. Masih berpikir untuk mengungkapkan kata-kata yang pas. "Aa-aku.. gak pernah suka sama Jojo," ungkap Karina membuat Kevin semakin bingung.

KEVIN || About Badminton AthletesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang