PART 30

326 24 2
                                    

"Kevin kamu dari mana aja sih mama telponin susah banget," omel Nagita melihat Kevin yang sudah datang dari ambang pintu. Namun wajahnya terlihat sangat kusut.

"Kan Kevin udah izin ke Mama," jawab Kevin sembari membuka jaketnya dan melemparnya asal. Ia menghempaskan dirinya di sofa. Mencari posisi yang nyaman untuk bersandar.

Nagita ikut duduk di sofa seberang anaknya. "Itu tuh Marcus teleponin kamu terus katanya. Sampe nelepon mama buat nanya kamu."

"Emang ada apa?" tanya Kevin menoleh ke sang Mama.

"Ya mana Mama tau."

"Ya udah Kevin ke kamar, Ma," pamitnya dan mulai beranjak.

"Iya istirahat yang cukup. Kamu kesini tuh buat istirahat, Vin. Jangan sampe kamu balik dengan keadaan yang kurang fresh."

Kevin menghentikan pergerakannya. Ia menoleh kembali pada Nagita sembari menghela napasnya. "Iya, Ma."

Kevin memasuki kamarnya dan langsung merebahkan dirinya pada kasur. Ia memijat pangkal hidungnya yang terasa pening. Perlahan ia mencoba menutup matanya untuk tidur.

Hampir saja ia terlelap namun deringan handphonenya membuyarkan tidurnya.

Shit!

Kevin mengambil ponselnya kesal, langsung mengusap tombol hijau keatas tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo, ada apa?"

"Bagus ya, Vin, sok ngartis lo gue telepon gak diangkat-angkat," sentak Marcus langsung meninggikan suaranya membuat Kevin refleks menjauhkan ponselnya. Ia menghembuskan napasnya berat.

"Bisa gak sih gak usah teriak?" tanya Kevin mendecak kesal.

"Gue gak teriak. Cuma meninggikan suara aja."

Kevin mencibir. "Ada apaan sih? Gue disini masih ada urusan."

"Kapan sih lo balik. Lama bener," gerutu Marcus.

"Gak tau."

"Terus gue gimana latihannya."

"Latihan sendiri lah."

Marcus mendesis tak suka. "Ya gak bisa dong, Vin. Kita ini partner."

"Ayolah pikiran gue juga disini. Gue juga mau ngumpul bareng keluarga tapi gue inget masih ada tanggungan di lapangan." Kali ini terdengar nada suara yang lebih serius.

Kevin membuka matanya dan sempat bergeming cukup lama. Otaknya terus terngiang ucapan Marcus barusan.

Ia membuang napasnya kasar. "Secepatnya gue balik."

"Bagus."

"Jadi lo latihan bareng siapa di sana?"

"Bareng Rian."

"Kok Rian?" tanya Kevin mengerutkan keningnya heran.

"Si Fajar juga gak ada."

Kevin hanya manggut-manggut saja. "Gue kabarin kalo mau balik."

"Cepet ya, Vin. Sudirman cup nih gak main-main."

"Iya-iya. Bawel banget sih lo ah."

***

Sedangkan dilain tempat, Ginting masih berusaha untuk membujuk Jojo agar bisa bersama mereka. Alias untuk kembali menginap di rumah Ginting.

"Lo nginep di rumah gue aja lah, Jo," pinta Ginting yang kesekian kalinya.

"Gak bisa, Ting," tolak Jojo yang sudah lelah dengan jawabannya.

"Toh lo kan gak jadi balik sekarang."

KEVIN || About Badminton AthletesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang