PART 18

472 32 0
                                    

"Eh ada Jojo. Kapan dateng, Jo?" tanya Ginting yang baru saja datang dari bekerja. Ia melihat Jojo yang sudah anteng di sofa ruang tamu ditemani oleh ponselnya.

Tak ada ekspresi kaget dari Ginting melihat Jojo yang tiba-tiba sudah berada di rumahnya. Seolah itu merupakan hal biasa baginya.

Jojo memang sering mengunjungi mereka saat mendapat libur dari pelatnas. Justru itulah yang membuat hubungan mereka sudah akrab bahkan dekat layaknya keluarga.

Sedangkan Jojo hanya menoleh singkat lalu kembali berkutat pada benda pipih tersebut.

Ginting menutup pintu rapat. "Sok sibuk banget aset negara," sindir Ginting dan memilih duduk disampingnya.

Jojo mendecih lalu memutar bola matanya malas. "Menyibukkan diri yang bener," ralatnya.

"Pertanyaan gue yang awal gak dijawab nih?"

"Tadi pagi," jawab Jojo ogah-ogahan.

Ginting menahan tawanya. "Bawa apaan, Jo?"

"Udah deh geli gue denger lo basa-basi gini," ringis Jojo dan memilih untuk duduk berjarak dengan Ginting.

Ia menggeser duduknya lalu menatap Ginting tak santai. "Awas lo deket-deket lagi. Gue masih suka adek lo."

"Ups. Gagal move on ya, Bang," ledek Ginting dan bergaya menutup mulutnya seolah keceplosan.

Jojo kian menatap tajam Ginting. "Gak usah teriak juga kali."

Ginting tertawa lalu mengangguk berusaha menetralkan tawanya. "Karina udah makan?"

"Udah," jawab Karina yang tiba-tiba datang dari arah dapur.

"Makan apa? Tadi soalnya abang lupa gak sempet masak."

Karina meletakkan minuman yang ia buat diatas diatas meja. Ia mengambil posisi duduk didekat Jojo dan meliriknya sekilas. "Dibawain Jojo."

Ginting mengulum bibirnya. "Uuuuuu sosweet banget," sindirnya.

Jojo yang masih menunduk pada ponselnya hanya bisa mendesis menghadapi tingkah laku Ginting.

"Lo sendiri udah makan, Jo?" tanya Ginting menatap Jojo sepenuhnya.

"Gue gak suka basa-basi."

"Dih padahal niat gue baik nanya kayak gitu."

"Udah," celetuk Karina. "Tadi makan sama Karin, Bang," sambung Karina memberitahu.

"Widihhhh makan berdua aja nih?" goda Ginting menaik turunkan alisnya. "Gitu ya sekarang. Gak nunggu abangnya."

"Kelamaan," sahut Karina dan dibalas tatapan jengkel Ginting.

"Rin Jojo mau nginep sini gak papa?" tanya Ginting meminta izin pada Karina.

"Hah?" beo Jojo lalu menatap kearah Ginting dengan tatapan mengernyit.

"Lo kan tadi bilang mau numpang disini. Katanya eman-eman aja di hotel ngeluarin duit banyak. Mending disini. Ya kan, Jo?"

"Emang kapan gue bilang gitu?" tanya Jojo dengan tampang polosnya.

Ginting mengerjap-ngerjapkan matanya berusaha memberi kode. Seolah paham, Jojo menelan salivanya susah lantas mengangguk gelagapan. Lalu beralih menatap Karina yang tengah menatapnya juga.

"Ah.. Iy-ya. Iya bener," jawab Jojo dengan cengirannya.

"Boleh kan, Rin?" tanya Ginting kembali.

"Gak ada kamar lagi."

"Bisa tidur sama abang."

Jojo kembali menoleh pada Ginting. Ia kembali melotot. "Gak mau gue tidur sama lo," bisik Jojo pada Ginting.

KEVIN || About Badminton AthletesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang