Mommy ! I Want You [ END ]

32

sebenarnya dia yang paling terluka hanya saja tidak terlihat karena pandai menyimpan rasa

Author pov

Rasty terbangun di sebuah Kasur rumah sakit terhilat ada 2 orang suster di sekitarnya. Melihat sang pasien sudah terbangun salah satu dari suster yang saat itu sedang berjaga pun segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Rasty.

Daddy Abraham dan mommy Raina masuk kedalam ruangan,terlihat mata mommy raina yang sangat sembab. Ia berdiri disebelah samping ranjang rasty memperhatikan rasty yang sedang diperiksa, tangannya terulur ingin mengelus lengan rasty tiba tiba...

HAP !

Rasty memegang lengan mommy raina, ia menatapnya dengan tatapan kosong

" mom mana anakku ?" tanya rasty

Mommy raina terpaku pada tatapan rasty, sebelum kemudian menangis dalam pelukan sang suami. Rasty yang merasa tidak mendapat jawaban aapun segera menatap daddy Abraham dengan mata berkaca kaca, rasty menggenggam tangan daddy Abraham.

" dad anak ku mana daddd, dadd... ? " tanya rasty tersedu daddy Abraham yang ditanyai tidak berani menatap wajah rasty dan memalingkan wajahnya.

Rasty kemudian menatap para dokter dan suster yang kini menundukan kepala mereka,

" KATAKAN PADAKU DIMANA ANAKKUU SEKARANG " teriak rasty

Hingga salah seorang dari dokter itupun akhirnya berkata,

" maafkan kami, kami sudah berusaha sebaik mungkin, maafkan kami " katanya kemudian membungkukkan badan .

" maafkan kami " ucap dokter dan suster lain kemudian ikut membungkuk seperti dokter tadi.

" anakku tidak selamat ? ucap rasty dengan tatapan kosong.

Mommy raina melepaskan pelukannya kepada sang suami dan mendekati rasty,

" s sayang... " ucapnya ingin merengkuh rasty.

" HAHAHA anakku tidak selamat ?? gagaga ga mungkin mom iyakan kan mereka cuman bercandain rasty kan mom iyakann " katanya menatap mom raina dengan tatapan tidak percaya.

" sayang kamu harus kuat hemm " jawab mom rainna merengkuh tubuh rasty erat.

" anakku momm... a annakkuu AAA gak mungkinnnnn hikss annakkuuuu" ucap rasty merintih seperti merasakan kesakitan yang teramat dalam.

" ga ga gamungkin dia pasti masih ada, iya pasti masih ada" ucap rasty lagi.

Mom raina yang mendengar itu melepaskan rengkuhannya, memegang erat pudak rasty

" DIA UDAH GA ADA RASTY, GA ADA KAMU HARUS IKHLAS " ucapnya penuh penekanan.

" GAKKK DIA MASIH HIDUP MOM MASIHHH RASTY MAU CARI " teriak rasty histeris kemudan menghempas tangan mom raina hingga terdorong cukup jauh yang untungnya langsung ditangkap oleh sang suami.

Rasty menarik selang infus yang terpasang dilengannya hingga terlepas dan mengeluarkan darah. Rasty berlari keluar dari ruangannya dengan sempoyongan. Entah bagaimana caranya dia bahkan berhasil lolos dari para pengawal yang radit tempatkan di deoan ruangannya.

" anakku manaa, pasti masih hidup pasti " gumamnya terus menerus.

Rasty melihat seorang anak kecil sedang berdiri di dekat tangga rumah sakit saat rasty hendak mendekati anak itu...

" MOMMYYYY... " teriak seseorang anak kecil dari belangan rasty.

Rasty membalikkan tubuhnya menatap anak itu dengan pandangan yang sulit diartikan, airmatanya mengalir semakin deras, ia segera berlari kea rah anak itu dan memeluknya erat.