3

569 86 2
                                    



~~~~~~~




Sebuah mobil BMW I 8 berwarna putih, memasuki pekarangan rumah 2 lantai bergaya minimalis. seorang pria keluar dari dalam mobil, menuju pintu dan membuka pintu rumahnya dengan menggunakan sandi kunci. Pria itu melihat sekilas jam yang sudah menunjukkan pukul 21:37. Sang pria terlihat sedikit lelah dan lesu, setelah menutup kembali pintunya yang akan terkunci otomatis. Dia menaiki tangga menuju kamarnya. kamarnya yang gelap membuatnya tak bisa melihat apapun. Bukannya menyalakan lampu pria itu malah langsung  menuju ke ranjangnya.





Namun sebelum mencapai ranjang kakinya terlihat seperti menendang sesuatu yang keras. Mencoba menyingkirkan lagi dengan kakinya namun sesuatu itu tetap tidak berpindah. Entah kenapa tiba-tiba pria itu merasakan hawa dingin, seluruh tubuhnya merinding ketakutan.




Mencoba melawan rasa takutnya, sang pria mundur perlahan menggapai saklar lampu yang ada tepat di samping pintu kamarnya.



Klik





Lampu menerangi seluruh ruangan, apa yang dilihatnya sekarang membuat tubuh sang pria langsung gemetar dengan raut wajah tak percaya. Yang tadi menyentuh kakinya bukanlah sebuah benda, melainkan mayat seorang wanita muda bersimbah darah dengan banyak luka tusukan hampir di seluruh tubuhnya.

Yang lebih menakutkan ialah dia mengenal siapa wanita itu. Dia adalah sang manajer yang baru berkerja dua bulan bersamanya. First langsung berlari ketakutan  menuju keluar rumah.



"H-halo kantor polisi...." First langsung menghubungi kantor polisi melaporkan kejadian ini. Setelah beberapa saat menunggu muncul empat mobil polisi dan satu ambulance.


"Dimana mayatnya?" tanya polisi itu, ja. pada first yang terlihat masih linglung."kamarku dilantai 2." Ujarnya lirih. Ja dan kedua anggota timnya,boun dan pluem. Langsung berlari ke dalam rumah, sedangkan beberapa polisi lainnya, terlihat menyusuri daerah sekitaran rumah.

"Tuan first, bisa tolong ikut kami?kau adalah saksi kasus ini, jadi kami perlu menanyakan beberapa pertanyaan padamu." Ujar copter, anggota kepolisian yang berdiri di hadapan first.

First mengangguk, bersedia dibawa ke kantor polisi sebagai saksi.





Dikamar first, pluem memotret korban dan seluruh ruangan, mencoba mencari petunjuk lain. Ja terlihat menghela nafas panjang," ini jelas pembunuhan yang sudah direncanakan."

"Apa menurutmu ini jebakan?" Boun menaikkan sebelah alisnya.

"Bukan jebakan...tapi peringatan." Menatap datar kearah korban.


"Peringatan....untuk siapa?"tanyanya lagi. Ja hanya menggeleng tidak tahu.

"War lakukan otopsi dan berikan hasilnya padaku nanti."perintah ja pada seorang dokter pria yang berada disana memeriksa korban. War,sang dokter hanya mengangguk mengerti.





~~~~~




Di ruang BAP kepolisian, dua orang pria saling duduk berhadapan, yang satunya  mencoba menenangkan diri. Copter, menatap first yang duduk di depannya dengan kasihan. Siapa yang tidak mengenal sang aktor ternama, bahkan copter yang bisa dibilang cuek pun tau siapa orang yang duduk dihadapannya sekarang.

"Baiklah..kita mulai pertanyaan pertama." Mulai copter."apa kau mengenal korban?" Tanyanya.

"Iya aku mengenalnya..." Terdiam sejenak menarik nafas panjang."dia manajerku, dia sudah bekerja sekitaran dua bulan bersamaku" jawab first tanpa ragu.

{ caught in a scandal }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang