9

393 64 4
                                    





~~~~~~






Waktu makan siang tiba, ja dan keempat anggotanya keluar dari kantor polisi bersama, mereka berencana akan makan di rumah makan biasa yang tidak terlalu jauh dari sini. Tiba didepan kantor polisi, mereka melihat siluet familiar yang berdiri didepan mobil BMW I 8 berwarna putih. Berjalan mendekati orang itu, hingga mereka bisa mengenali siapa dia, keempat orang dibelakang menghentikan langkahnya beberapa jarak dari ja yang berhadapan dengan first.

"Selamat siang tuan first!" Sapa ja.

"Siang!" Balas first manis.

"Apa kau butuh bantuan?" Tanya ja sopan.

"Eh tidak tidak, aku... Ekhem... ingin mengajakmu makan siang bersama"

"Hanya aku?" Jay memastikan.

"Kau juga bisa mengajak mereka!" Sela first cepat menunjuk keempat orang dibelakang.  Mendengar itu billkin sumringah, makan bersama aktor besar, pasti di restauran mewah dan juga dia tidak perlu mengeluarkan biaya.

Ja menoleh ke anggota timnya." Tidak perlu! Berdua saja ada yang ingin aku bicarakan!" Ucap ja yang membuat senyuman billkin hilang.

First mengangguk senang, sebenarnya ia meminta yang lainya ikut hanya untuk jaga-jaga bila ja menolaknya, karna memang yang dia inginkan adalah pergi berdua saja. berjalan ke arah mobil duduk di kursi kemudi diikuti ja yang masuk duduk disampingnya. Berjalan meninggalkan keempat orang yang masih berdiri di sana menatap kepergian sang ketua hingga hilang dari pandangan mereka.

" Entah ini hanya perasaanku, atau tuan first memang sedang mencoba mendekati ketua? Raut wajahnya saat memandang ketua terlihat begitu memuja?" Ujar boun membuat mereka seketika menoleh ke arahnya.

"Memangnya kenapa kalau dia mendekati ketua? Bukankah itu bagus? Kita akan memiliki kakak ipar yang kaya raya dan terkenal! Lagipula selain tingkahnya yang sedikit berantakan, yang lainnya tidak terlalu buruk!!" Sahut billkin.

" Bukannya kau mendukung dokter war, phi?" Tanya pluem.

"Aku? Hah, aku mendukung siapapun yang menguntungkan ku!!!" Jawab billkin.

" Kau benar-benar penjilat yang handal." Sahut copter.

"Kau bahkan bisa menjual teman demi keuntungan mu? Ck ck" tambah boun dramatis.

"Yak, yak...bukan seperti itu..." Billkin coba menjelaskan,  namun mereka bertiga langsung pergi mengabaikannya." Hei!!! Tunggu dulu! Ayo kita bicara!!! Jangan membuatku terlihat buruk.... HEI KALIAN!!!!"









Disalah satu ruangan khusus pelanggan VIP restoran mewah, yang menyediakan makanan thailand dan juga makanan dari berbagai negara lainnya. Dua orang duduk saling berhadapan, berbagai macam makanan mahal tersaji di meja, belum tersentuh sedikitpun.

"Kau ingin yang lain?" Tanya first, melihat pria dihadapannya menatap bingung makanan yang terlalu banyak.

"Terima kasih, tapi ini sudah cukup!" Tolak ja. Mereka mulai menikmati hidangan, sebenarnya hanya ja yang memakan makanannya sedang first hanya mengaduk-aduk saja. First terlihat ingin mengatakan sesuatu namun dia kembali diam karena ragu, terus seperti itu.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?" Ja memperhatikan Gelagat first sejak tadi.

"T..tidak!" Mendengar jawaban first, ja kembali menikmati makan siangnya.' ayo first! Ayo katakan! Kau sudah membuang sedikit rasa malu yang kau punya, untuk mengajaknya makan siang berdua. Jangan sia-siakan kesempatan besar seperti ini, apa kau ingin hidup seperti Tay tawan!!' first menggeleng kecil membuyarkan pikirannya. Kembali mencoba memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu pada orang dihadapannya. Dia tidak ingin menjadi seperti sang paman yang tidak pernah
Punya pasangan selama hidupnya.

{ caught in a scandal }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang