20

519 59 29
                                    



~~~~~~









"Oh, jam berapa sekarang?" Pluem bertanya pada kedua seniornya yang masih sibuk bekerja, hanya mereka bertiga yang berada di dalam ruangan itu, sang ketua sudah pergi sejak satu jam yang lalu entah kemana.

"Sekarang sudah pukul 12 siang," jawab Copter yang menyerahkan kertas pada Boun.

"12 siang? Apa kita akan pergi sekarang?" Pluem kembali bertanya.

Keduanya saling memandang bingung pada Pluem, "kemana??" Tanya keduanya hampir bersamaan.

Pluem membalas mereka sama bingungnya, "phi kin keluar dari rumah sakit hari ini, kita tidak menjemputnya?"


"Untuk apa? Dia kan punya kaki, dia bisa pulang sendiri," ujar Boun cuek. "Lagipula dia masih bisa berdiri dan mengumpat dengan baik, jangan buang buang waktumu dengannya."


"Apa tidak apa-apa, bagaimana jika phi kin marah?" Pluem menggaruk kepalanya bingung, di satu sisi dia tidak enak pada seniornya itu, Billkin keluar dari rumah sakit setelah semalam menginap di sana, bukan karena perintah dokter tapi itu memang keinginannya. Malam itu seharusnya Billkin sudah boleh pulang setelah diobati, namun dia menolak karena tidak mau kembali kerumahnya saat itu, dan juga menolak ajakan para rekannya yang menyuruhnya menginap di rumah mereka, karena dia masih marah pada ketiga temannya itu tentu saja dia menolaknya, dan berakhir memilih menginap di rumah sakit.


"Jika dia memarahi mu, beritahu orang ini dia akan menyelesaikannya untuk mu," Boun menunjuk pada Copter yang berdiri disampingnya. "Dari pada kau menjemput pria itu, lebih baik pergilah dan pesankan sesuatu! Ini sudah waktunya makan siang,"



Pluem terlihat sedikit bimbang namun pada akhirnya memilih untuk mendengarkan kedua seniornya itu. Meraih ponselnya dan pergi keluar untuk membeli sendiri makan siang hari ini.



















Seorang pria berdiri didepan gedung rumah sakit menendang-nendang kecil angin disana, menoleh kekiri kekanan namun apa yang dia cari tidak dia temukan. Berkacak pinggang seraya menggerutu, "jadi kalian benar benar akan melakukan ini padaku? Yah!! Oke, fine, lihat saja nanti begitu keadaanku kembali pulih aku akan membuat hidup kalian tidak tenang,"


"Copter, aku bersumpah kau akan mendapatkan pria tua kolot, idiot, dan juga bodoh sebagai pasangan hidupmu nanti. Dan kau Shia Boun, aku akan menikahi ibumu dan menjadi ayah tiri mu lalu aku akan membunuhmu satu hari setelah pernikahanku!!...," Billkin bersungut-sungut kesal.



War baru saja keluar dari gedung rumah sakit niat hati ingin pulang karena tidak memiliki shift hari ini, dan sedikit bersantai. Ketika melihat Billkin yang berada beberapa meter darinya sedang mencak-mencak tidak karuan War memutuskan untuk menghampirinya.

"Billkin! Kau belum pulang?"

Menoleh dan melihat sang dokter yang berada dibelakangnya, "oh.. dokter War!"

"Kenapa belum pulang?" War kembali bertanya.

Billkin menggaruk kepalanya bingung, tidak mungkin dia bilang dia tidak bisa pulang dengan kendaraan lain karena tidak punya uangkan? Bagaimana dengan harga dirinya sebagai lelaki? Tapi sepertinya dia harus membuang malu Kali ini atau dia tidak akan bisa kembali ke rumah.


"Hm, dokter War boleh berikan aku tumpangan hingga kekantor kepolisian saja," ucap Billkin cengengesan.


War terlihat menimbang permintaan Billkin, sebenarnya tidak masalah jika Billkin memintanya mengantarkan diri ke rumah, walaupun jalan yang harus dilalui berbeda arah dengan rumahnya. Tapi ini kantor kepolisian, biarpun jalannya satu arah War tidak ingin sampai bertemu dengan Ja untuk saat ini.

{ caught in a scandal }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang