13

347 63 11
                                    







~~~~~~

















First berjalan menuruni tangga seraya menguap lebar, baru saja bangun tidur saat waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, dengan rambut acak-acakan menuju kearah dapur, dimana Off berdiri di balik pantry yang diatasnya terdapat beberapa jenis makanan. First yang melihat itu langsung mencomot satu kentang goreng yang ada di sana,



"Hey, cuci dulu wajah mu!" Ujar Off, melihat first langsung melahap makanan tanpa membasuh mukanya selepas bangun tidur, sedangkan yang disuruh hanya abai dan kembali makan.



"Ada acara apa ini?" Tay yang baru masuk ke dapur, juga melihat makanan yang tersedia di sana merasa sedikit heran karena biasanya mereka bertiga selalu makan diluar, dikarenakan tidak ada diantara mereka bertiga yang berteman baik dengan panci dan penggorengan.


"Pertemuannya sudah selesai, cepat sekali?" Tanya Off saat temannya itu sudah kembali setelah satu jam sebelumnya dia berangkat kekantor.


"Pertemuannya di undur," jawab Tay, yang masih berdiri didepan pantry lalu melirik kesamping dimana sang keponakan yang makan begitu lahap. "Apa kalian sedang merayakan sesuatu?"

Off memandangnya tidak mengerti, Tay mengendikkan dagunya memberi isyarat pada Off, kenapa memesan makanan.

"Oh itu, aku mengundang seseorang datang kemari," ujar Off.

"Kau mengundang seseorang?" Tanya Tay.

"Kau tidak tau?" Sahut First tiba-tiba, dibalas gelengan kepala oleh Tay, " bisa-bisanya kau mengundang orang datang kemari tapi tidak memberi tahu pemilik rumah, betapa tidak tahu malunya dirimu, ck ck" sambungnya geleng-geleng tidak habis pikir dengan teman pamannya itu.


Off menatap datar pada First yang mengejeknya, "kau jangan ikut campur! Dan berhenti mengunyah, aku tidak memesannya untukmu!" Tunjuk off kesal karena First telah menghabiskan hampir tiga piring makanan. hanya menganggapnya angin lalu, First  terus-menerus mengunyah, menghiraukan kekesalan Off padanya.

"Siapa yang kau undang?" Tay kembali bertanya mengabaikan pertengkaran teman dan keponakannya itu.


"Siapa lagi, pasti partner wanitanya, Hh apa kau tidak punya tempat lain?" Sela First sinis.


" Maaf membuat mu kecewa nak, tapi aku tidak mengundang wanita hari ini," ujar Off.

"Jadi sekarang kau bermain dengan pria?" Tanya Tay  yang langsung dihadiahi tatapan datar.





"Aku tidak mengundang siapapun untuk bermain, aku hanya mengundang ja prathan kemari.." sebelum menyelesaikan ucapannya, Off telah mendapatkan siraman rohani yang berasal dari mulut First, yang sedang menenggak minumannya.


Off hanya diam terpaku tanpa berkedip, Tay terlihat sedikit terkejut dengan semburan air dari First yang tepat mendarat di wajah  teman seperjuangannya itu. Sedangkan si pelaku penyiraman sedang terbatuk-batuk akibat tersedak air minum saat mendengar nama itu, bagaimana tidak dia masih cukup malu untuk bertemu dengan pria itu, semenjak kejadian di mall dua hari yang lalu.


"Dia datang kemari? Kenapa kau tidak memberi tahuku!!!" Serunya panik.


Off mengelap wajahnya pelan, "dan Kenapa aku harus memberitahu mu?" Sahut Off lesu.




Suara bel yang berbunyi dari pintu apartemen menghentikan First yang baru saja ingin mengeluarkan kata-kata indah penuh makna, Tay beranjak pergi dari sana menuju pintu apartemen ingin membuka pintu. First yang melihat itu langsung buru-buru lari menuju kamarnya di atas.






{ caught in a scandal }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang