~~~~~~~
Sejak kembali dari kantor polisi tiga hari yang lalu, tay tawan terlihat sedikit lebih pendiam dari biasanya, memang tidak terlalu kentara. Namun karena first bukan hanya mengenalnya satu atau dua tahun tentu saja first merasakan ada yang berbeda dari sang paman tercinta.
Seperti saat ini mereka sedang berada di apartemen first. Ia menatap sang paman yang sejak tadi menuangkan air dari pot minum kedalam gelas, namun alih-alih tertuang dalam gelas air malah tumpah keluar. Hingga membuat lantai menjadi basah namun pelakunya hanya menatap datar ke depan tanpa tau apa yang sedang terjadi karena ulahnya.
"Hey bung, apa kau berencana membuat simulasi banjir di sini?" First bertanya. Namun pihak yang ditanyai bahkan tidak bergerak dari lamunannya. Merasa kesal karna diabaikan ia meraih lampu hiasan kecil di meja lalu melemparkannya kearah sang paman.
Suara pecahan terdengar, tidak, benda itu tidak mengenai tay karena dua detik sebelum mencapai kepalanya Tay berhasil menghindar. Tay menoleh ke belakang dimana lampu hiasan yang hampir mengenainya pecah berkeping-keping. Pecah? pecah?, Ya benar lampu itu terbuat dari kaca, kalian dengar? Kaca?
Berbalik menatap tak percaya sang keponakan yang hanya memberinya raut wajah tak berdosa." Jangan salahkan aku!! Itu salahmu karena tidak menghiraukan ku!!"
"Kau.. bagaimana mana jika aku tidak berhasil menghindar apa yang akan terjadi padaku?" Tanya tay frustasi.
"Jangan tanya aku, bagaimana aku tahu?" Melambaikan tangannya sekilas." Sudahlah lupakan bukan itu intinya. Oy tay sebenarnya apa yang terjadi padamu kau terlihat berbeda beberapa hari ini? Apa kau punya masalah? Kau bisa bicara padaku tentang masalahmu? walau aku tidak akan membantumu!"
Tay hanya terdiam lama first kemudian menghela nafas panjang " Tidak! Aku hanya merasa sedikit penat."
First menelisik tubuh sang paman dari atas kebawah, bawah ke atas hingga berhenti dipusat tubuh tay, dia menghela nafas prihatin." Paman aku rasa kau perlu sedikit menikmati hidup, jangan mengurungnya terlalu lama, aku takut dia akan kehilangan jati dirinya jika kau terus memenjarakannya."
Tay yang mengerti kemana arah pembicaraan ini hanya memberinya tatapan datar." Apa yang kau pikirkan?"
"Bukankah kau bilang, kau sedang penat? Aku sedang memberi solusi menghilangkan penat dengan cepat dan disukai. Yaitu dengan cara berhubungan seks, yang dilakukan oleh hampir 80% manusia di dunia."
" Aku adalah 20% manusia itu."
" Ck aneh sekali kau tidak menyukainya? Jangan bilang kau sudah tidak bisa berdiri lagi?" Kagetnya.
"Apa!!!" Tay yang tak terima dengan ucapannya.
" Kau sudah hidup sendirian selama hampir seperempat abad, apa kau yakin milikmu masih baik-baik saja??"
" Kau meragukan ku? Aku bahkan...." Menghentikan ucapannya, tay mengambil jas hitamnya yang terletak di sampingnya." Sudahlah, kenapa aku harus berdebat konyol denganmu" melangkahkan kakinya keluar dari sana.
Meninggalkan first yang hanya menatap bengong kepergiannya.~~~~~
" Ini hasil otopsi jenazah korban." Pria memakai jas putih kedokteran, menyerahkan kertas hasil otopsi kepada pria tinggi yang mengenakan jaket kulit hitam dipadu kaos hitam lengan pendek, celana jeans hitam, dan kalung lencana kepolisian yang bertengger gagah di lehernya.
Membolak-balikkan kertas di genggamannya sebentar sebelum sang dokter kembali bersuara." Menurutmu.. apakah ayah janin itu kemungkinan adalah pelakunya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
{ caught in a scandal }
Mystery / ThrillerWARNING====INI CERITA BXB JADI YANG HOMOPHOBIC JANGAN MAMPIR KE SINI FIRST CHALONGRAT!!!!! Seorang aktor asal Thailand. Yang sedang berada dipuncak kariernya, terjerat scandal kasus pembunuhan, yang mengakibatkan kariernya terancam. FIRST yang meras...