12

365 60 13
                                    






~~~~~~















"Apa kau menyuruhku datang kemari hanya untuk melihatmu makan," ujar ormsin yang telah duduk disalah satu kursi meja restauran didalam mall sejak lima belas menit yang lalu, bersama seorang pria berperawakan tinggi dengan wajah tampan duduk dihadapannya.


Pria itu hanya melirik sekilas ormsin yang menggerutu dan kembali memakan  makanan yang tinggal sedikit lagi didalam piringnya. Setelah menyelesaikan suapan terakhir, dan meminum minumannya pria itu mengambil ponsel disaku celananya, terlihat mengutak-atik sesuatu disana.

Ormsin memperhatikan tingkah pria itu hingga suara notifikasi ponselnya yang terletak di atas meja berbunyi, membuka pesan yang masuk, "apa maksudnya ini?" Menatap bingung pria itu. Dimana isi pesan itu adalah gambar para tokoh-tokoh penting di kota ini.


"Orang orang dibelakang Joss wayar," jawabnya.


Ormsin mengangguk mengerti, "Apa yang harus aku lakukan pada mereka?"

"Kau hanya perlu memeriksa semua hal tentang orang-orang itu, semuanya, bahkan hal-hal curang yang mereka lakukan sekecil apapun itu," ujar pria itu.



"Kau yakin jika orang orang seperti mereka hanya melakukan hal-hal kecil?" Ormsin menaikkan sebelah alisnya menggoda pria itu.

"Untuk itu aku memanggil mu kemari," balasnya datar.

"Baiklah aku akan memeriksa semuanya hingga ke hal yang tidak pernah terduga, tapi... Ketua Ja, apa kau sedang bermain trik kotor sekarang? Menggunakan hal-hal seperti ini untuk mengancam mereka?" Ormsin menyeringai kecil kembali menggoda sang teman.

"Aku hanya meniru apa yang mereka lakukan," balas Ja dingin, "Apa itu salah."

"Tidak, tentu saja tidak, musuh akan benar-benar kalah saat dia dikalahkan dengan cara yang sama seperti dia mengalahkan orang lain, oh pukulan telak, aku masih menantikan hari itu datang," ujar ormsin.



















"Oh Tay, kau pulang?" Tanya off yang baru keluar dari kamarnya masih dengan rambut basah selepas mandi begitu mendengar suara sandi pintu terbuka, berjalan kearah sofa dimana Tay menyenderkan kepalanya lelah.


Tay hanya menggumam menjawab pertanyaan Off, "apa semuanya baik-baik saja," tanya off kembali.

Helaan napas berat yang dikeluarkan Tay adalah jawaban dari pertanyaan Off, bahwasannya semua tidak baik-baik saja.

"Kapan ini akan berakhir," Off juga ikut menghela napas berat, melihat Tay yang terlihat frustasi dengan masalah yang terjadi.


Tay menggeleng, "entahlah aku pun tidak tahu, ini sudah berjalan hampir sebulan namun sama sekali tidak ada titik terang. aku mengkhawatirkannya, aku benar-benar khawatir First akan terus menanggung beban selamanya, dia tidak pernah terjerat masalah sebesar ini sebelumnya,dia sangat rapuh, aku takut dia akan terpukul dan putus asa dengan semua ini" keluh tay putus asa, biarpun mereka lebih banyak bertengkar daripada damai, namun harus Off akui pasangan paman dan keponakan ini saling menyayangi, melindungi, merindukan bahkan saling mengkhawatirkan walau cara mereka mengungkapkannya dengan saling berteriak dan memaki satu sama lain.


"Kau mengkhawatirkan hal yang tidak perlu, dia bukanlah tipe orang yang akan terpukul hanya dengan beban seperti ini, kau tau apa yang dia lakukan setelah mendengar penyusup itu mati dan kasusnya mengalami jalan buntu lagi?" Tanya Off tersenyum begitu manis membuat tay merinding ngeri melihat senyum yang terukir di wajah temanya itu.

{ caught in a scandal }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang