14

347 49 4
                                    



~~~~~~














First berjalan begitu anggun di koridor apartemen, dengan dagu terangkat dan kacamata hitam yang kembali dia kenakan setelah turun dari mobil berhenti tepat didepan pintu, menekan sandi hingga pintu terbuka dan melangkah masuk kemudian menutup pintu kembali dengan lembut.



Melepaskan kacamata dengan sangat anggun, mengatur napasnya perlahan kemudian



"AHHHHHHH!!!!!!!" Jeritnya senang berlari kedalam melewati ruang tamu dimana Off sedang duduk, terkejut plus bingung dengan teriakannya, terus berlari hingga ke dapur dan langsung menerjang, memeluk sang paman yang berdiri di depan kulkas sedang menenggak air dari botol.



Tay terbatuk tersedak air, "Ey First lepaskan aku, uhuk uhuk, EY FIRST!!" Seru Tay, yang dihiraukan First, bahkan dia semakin mengeratkan pelukannya dan menggoyangkan tubuhnya kekiri kekanan seraya bersenandung dengan begitu gembira, Tay terlihat pasrah dengan kelakuannya.




"Apa yang terjadi padamu?" Off yang datang dari ruang tamu saat mendengar kegaduhan di dapur, melihat temannya yang sedang menjadi bulan-bulanan memohon padanya agar membantu menyingkirkan First dari tubuhnya.




First yang kemudian menyadari Off berdiri di sana, sontak melepaskan pelukannya, dan berlari menuju Off. Off ingin menghindar namun gerakan First lebih cepat, dan berakhir ia dipeluk begitu erat sambil berputar, melompat-lompat kegirangan.




Masih dengan senyuman lebar nan manis yang terukir diwajahnya First terus memeluk Off melompat-lompat girang, tak menyadari raut frustasi nan lelah di wajah pria yang lebih tua darinya, Tay yang lebih dulu merasakan apa yang sedang dialami temannya itu sekarang, segera menarik First darinya hingga Off bisa menarik nafas lega. First yang ditarik menoleh ke samping dimana sang paman berada, merentangkan tangannya kembali ingin memeluk sang paman, namun Off dengan sigap menahan kedua lengannya.




"Yayaya hentikan, hentikan, ada apa dengan mu sebenarnya," Tanya Off yang bingung dengan tingkah laku First yang seperti ini. First tidak menjawab melainkan tersenyum manis malu-malu, yang langsung membuat kedua orang itu menatapnya takut.


"First kau baik-baik sajakan?" Tay khawatir.


"Tay sebaiknya kau menghubungi dokter gun, suruh dia datang kemari mungkin saja ada sesuatu yang salah di otak keponakan mu ini!" Saran Off.

First mendelik padanya, "aku baik-baik saja,"




"Lalu kenapa kau bertingkah seperti ini?" Tay kembali bertanya.



"Hm hm, akan aku katakan, tapi jangan iri ya," First merangkul Off dan Tay dikedua sisi tangannya. "Aku.... dan prathan Ja..... BERKENCAN!!!!!!" Teriaknya senang. Off dan Tay menatap datar kearahnya.




"Kau lihat, sudah kubilang cepat panggil dokter sekarang, ah tidak terlalu lama bawa dia ke rumah sakit!" Mereka masing-masing memegang lengan First ingin membawanya pergi.



"Hey aku serius!!" Sentak First, melepaskan genggaman tangan mereka darinya.


"Cing may, (benarkah)," Tanya keduanya bersamaan.


"Cing, (benar)" jawab First.



"Bagaimana bisa?" Kemudian first menceritakan kejadian di mobil, dimana dia menyatakan perasaannya dan mengajak polisi tampan itu berkencan, yang dibalas kecupan manis, mau berkencan dengannya.






{ caught in a scandal }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang