~~~~~~
".... ADUH!!! sshh... Sakit, dokter war pelan pelan!" Billkin meringis kesakitan saat War menyentuh luka di wajahnya.
"Diam Billkin, aku tidak bisa mengobati lukamu jika kau terus bergerak!" Tegur War lelah dengan Billkin yang terus menerus menghindar dan bergerak kesana kemari saat dia ingin mengoleskan obat, disertai ringisan dan rengekan yang menjengkelkan, dan hal ini telah terjadi hampir setengah jam yang lalu.
Kondisi Billkin cukup memprihatinkan biarpun dia masih bisa bergerak dengan baik, namun sekujur tubuhnya dipenuhi lembam biru akibat pukulan yang bertubi-tubi.
"Tapi ini sakit...," Billkin kembali merengek.
"Justru karena itu sakit aku datang untuk mengobati mu, jadi tenanglah dulu," War kembali menyentuh lukanya lembut dengan kapas dan kembali disambut teriakan kesakitan Billkin. Dokter itu mulai kehilangan kesabarannya sekarang menghadapi tingkah laku pria kekanakan itu.
"Suntikan saja dia Obat bius..," keduanya menoleh saat mendengar sahutan suara seorang pria dan melihat tiga orang rekannya berjalan masuk kedalam, "kalau tidak, hanya membuang-buang waktumu dokter War," sambung Boun kembali.
"Kalian masih berani datang kemari," sungut Billkin.
"Kau ingin kami pulang?" Sela Copter cuek membuat Billkin mendengus kesal.
Billkin menyipitkan matanya menatap tajam pada ketiganya, "phi kin, kau baik-baik saja?" Pluem bertanya.
"Menurut mu? Apa aku terlihat sangat baik sekarang? Tidak, aku tidak baik-baik saja sekarang? Bahkan suasana hatiku juga sedang tidak baik, kalian tau kenapa? Itu karena aku diperlakukan tidak adil, kita melakukan penangkapan itu bersama-sama kita bahkan merencanakannya juga bersama-sama, tapi kenapa hanya aku yang dihajar, kenapa hanya aku yang bernasib malang, kenapa selalu aku yang harus menjadi tumbalnya," Billkin menggerutu ketika kembali mengingat kejadian beberapa jam yang lalu,
Dimana malam ini setelah kembali dari kantor kepolisian Billkin pulang kerumahnya namun begitu tiba didalam rumahnya yang gelap Billkin tiba-tiba mendapatkan serangan yang tak terduga, biarpun sempat melawan beberapa kali dengan keadaan rumah yang gelap Billkin tidak bisa bergerak leluasa, apalagi sepertinya mereka tidak sedikit, dia kalah jumlah. Ditambah mereka membawa tongkat kayu ditangan mereka, mengepung Billkin dan menghajarnya tanpa henti. Merasa sudah cukup dengan keadaan Billkin yang terkapar merintih kesakitan, mereka meninggalkannya begitu saja. Sepertinya mereka datang hanya untuk memberikan pelajaran bukan untuk membunuhnya.
"Tapi kau tidak mati," ujar Copter sarkas.
"Lalu kau berharap agar aku mati!!!" Hardik Billkin kesal.
"Aku rasa bukan hanya dia, tapi itu harapan semua orang," timpal boun yang kembali meningkatkan kekesalan Billkin.
"Dan aku rasa kau adalah salah satunya," sungut Billkin.
"Bagaimana kau tau??.." timpal Boun yang mengundang umpatan darinya.
Copter memutar bola matanya malas, Pluem hanya menyimak dalam diam, sedangkan War melirik sesekali kearah pintu, "dimana prathan Ja? Dia tidak datang kembali bersama kalian?" Tanya War menghentikan dua orang yang terus berbalas kata sejak tadi.
"Oh prathan Ja menemui tuan First," Pluem menjawab pertanyaan War dengan tenang.
War mengangguk kecil walaupun sedikit heran tidak biasanya Ja pergi begitu saja, walau dia sudah datang tadi melihat keadaan anggotanya yang diserang oleh orang tak dikenal, biasanya diakan terus berada bersama semua anggotanya dan membahas rencana selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{ caught in a scandal }
Mystery / ThrillerWARNING====INI CERITA BXB JADI YANG HOMOPHOBIC JANGAN MAMPIR KE SINI FIRST CHALONGRAT!!!!! Seorang aktor asal Thailand. Yang sedang berada dipuncak kariernya, terjerat scandal kasus pembunuhan, yang mengakibatkan kariernya terancam. FIRST yang meras...